Tunjangan TPP 900 Pegawai di RSUD Chasan Boesoirie Ternate, Diduga Dipotong Secara Sepihak

Sebarkan:
RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate (Istimewa)
TERNATE - Dugaan indikasi Tindak Pidana Korupsi di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate, Maluku Utara mencuat.

Kasus tersebut terkait Tambahan Penghasilan Pegawai atau TPP Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan non PNS yang dipotong oleh Menagemen Keuangan. Pemotongan TPP itu, pada 700 pegawai dengan status PNS, 200 pegawai non PNS, serta 20 orang tenaga dokter.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Lembaga Pengawasan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Provinsi Maluku Utara (LPP – Tipikor Malut) , Yuslan Gani, di Ternate, Minggu, 31 Juli 2022.

“Tak hanya itu, kami juga menemukan tambahan penghasilan ratusan pegawai ini, juga belum dibayar selama 7 bulan oleh pihak Menagemen Keuangan,” ujarnya.

Yuslan menjelaskan, bahwa TPP yang dipotong Menagemen Keuangan RSUD Rr. H. Chasan Boesoirie itu dengan rincian, Tenaga Medis Bukan Dokter sebersar Rp. 1.000.000,  dan Rp 5.000.000 untuk Tenaga Medis Dokter.

Padahal menurut dia, peruntukan pembayaran Tunjangan Pegawai PNS dan Non PSN ini sudah diatur dan wajib dibayarkan sesuai Peraturan Gubernur Maluku Utara Nomor : 9.3 Tahun 2020, tentang Tambahan Penghasilan bagi PNS dan non PNS di lingkungan RSUD Chasan Boesoirie.

“Masalah ini kami bakal laporkan ke penegak hukum, baik Kejaksaan Tinggi (Kejati) maupun Polda Maluku Utara,” tegasnya.

Salah satu pegawai RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie  saat dikonfirmasi Kabarhalmahera.com, Minggu sore, membenarkan pemotongan TPP oleh pihak Menagemen Keuangan tersebut.

“Iya benar TPP kami di potong, 1 juta untuk  non medis dan 5 juta untuk tenaga medis,” ucap sumber yang enggan menyebut namanya.

Sumber menyebut pemotongan itu dilakukan tidak disertai dengan alasan yang jelas oleh manajemen Rumah Sakit.

Sementara itu, Wakil Direktur Keuangan RSUD Chasan Boesoirie, Fatimah Abbas, saat dikonfirmasi via telepon enggan memberikan tanggapan terkait pemotongan TPP tersebut.

“Saya tidak diberi berwenanang untuk menyampaikan berita-berita ini, karena nanti saya salah berkomentar dengan apa yang disampaikan sebelumnaya oleh direktur,” singkatnya.

Sedangkan Direktur RSUD Chasan Boesoirie, Dr. Samsul Bahri, saat di hubungi media ini belum tersambung. (WN/red)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini