Tekan Stunting, Begini Inovasi Pemerintah Kelurahan Sirongo Folaraha Tidore

Sebarkan:
Kepala Kelurahan M. Saleh Abdurrahman bersama ketua PKK Kelurahan. (Kamera/Aidar) 
KAMERA TIDORE - Pemerintah Kelurahan Sirongo Folaraha, Kecamatan Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan terus berinovasi. Terbaru, Kelurahan yang dipimpin M. Saleh Abdurrahman itu mencetuskan progrom Kelompok Peduli Kesehatan Masyarakat atau Popkemas Sirto

Popkemas Sirto tersebut adalah wadah perkumpulan para penggiat bakti sosial yang peduli akan kondisi kesehatan masyarakat, lingkungan, dan keadaan lainnya di suatu tempat khususnya di Kelurahan Sirongo Folaraha.

"Para penggiat tersebut adalah mereka yang tergugah untuk melakukan penyuluhan atau edukasi mengenai gaya hidup sehat, salah satunya melalui Gerakan Masyarakat Peduli Stunting yang merupakan bagian terpenting bagi kesehatan masyarakat itu sendiri," ujar M. Saleh, Rabu, 19 Juli 2023.

"Karena sebagaimana kita ketahui bahwa Stunting adalah gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi, di mana dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak. Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal," sambungnya.

Ia bilang, upaya yang dilakukan untuk menurunkan prevalensi stunting pada Balita adalah dengan menyelenggarakan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), berupa pangan berbahan lokal.

"Yang kami sebut dengan Bi Sarlika (ubi, ikan,sayur lilin,dan katuk)," katanya.

Selain itu kata dia, dalam rangka menurunkan angka kematian ibu hamil dan bayi, Pemerinta Sirongo Folaraha berkolaborasi dengan Puskemas Rawat Inap Ome dan PKK serta kader Posiandu menjalin kerja sama.

"Kolaborasi ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting pada balita. Apalagi program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan masalah yang penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai sektor, bukan hanya dengan pendekatan medis," ucapnya.

M. Saleh mengatakan, masalah gizi berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan masyarakat. Selain itu kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakatakan akan pentingnya kesehatan dan dampak kedepan, jika itukesehatan terabaikan.

"Keadaan gizi masyarakat yang optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan angka harapan hidup masyarakat," katanya.

Apalagi, sambung M. Saleh, keadaan gizi anak di kelurahan  Sirongo Folaraha dari data stunting tahun 2021 itu terdapat sebanyak 6 balita dari 56 balita. Sedangkan di 2022, Balita Stunting terdapat 4 Balita dari 58.

"Sebagai tindak lanjut maka Pemerintah Kelurahan Sirongo Folaraha berkolaborasi dengan Pihak UPT. Puskesmas  Ome sebagai liniter depan dari struktur jajaran Pemerintah Kota Tidore Kepulauan menjadi penggerak utama di masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi dan stunting serta mengajak semua lapisan masyarakat untuk berperanaktif dalam kegiatan penganggulangan masalah gizi dan stunting. Kekurangan gizi dan balita stunting  yang terjadi pada kelompok balita di Kelurahan  Sirongo Folaraha diatasi dengan menyelenggarakan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P)," tandasnya.

====
Penulis : Aidar Salasa
Editor    : Rustam Gawa
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini