Sambut Hajat Ternate, Komunitas Soa Waiola Gelar Kegiatan Kebudayaan

Sebarkan:
Komunitas Soa Waiola usai menggelar kegaiatan. (Istimewa)
KAMERA TERNATE - Komunitas Soa Waiola, Kelurahan Kasturian, menggelar kegiatan kebudayaan. Itu dalam rangka menyambut Hari Jadi atau Hajat Kota Ternate yang ke-772 tahun.

Kegiatan ini mengusung tema: Merefleksi Awal Mulanya Ternate Berdiri Sebagai Sebuah Kerajaan dan Masa Keemasan Kesultanan Ternate Pada Era Kepemimpinan Sultan Baabullah.

Acara ini berlangsung di lingkungan kelurahan Kasturian (Waiola), KecamatanTernate Utara, Minggu sore, 25 Desember 2022.

Tarian adat seperti Tide-tide Katreji, Soya-Soya, serta Teater tentang awal mula kedatangan Djafar Shadiq, dan masa keemasan kesultanan Ternate dibawah pimpinan Sultan Babullah pun mewarnai kegiatan tersebut. Juga pembacaan doa selamat untuk Kota Ternate.
Teater awal mula kedatangan Djafar Shadiq, dan masa keemasan kesultanan Ternate. (Istimewa)
Ketua panitia kegiatan, Rinaldi Idham, mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut selain menumbuhkan rasa cinta terhadap Kota Ternate, juga sebagai edukasi bagi generasi muda pada umumnya, dan generasi penerus dari lingkungan Waiola khususnya.

"Dengan begitu kaum mudah terus menjaga tradisi dan budaya, adat istiadat, serta semua yg berhubungan antara manusia satu dengan lainnya dalam hidup berdampingan. Juga sebuah edukasi juga buat siapapun yg merasa memiliki darah penerus Baabullah," ujar Rinaldi kepada media ini.

Rinaldi juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang ikut mensupport kegiatan tersebut hingga sukses digelar.

"Dan animo masyarakat yang datang menyaksikan kegiatan ini, sebagai wujud rasa cinta kepada leluhur yg memberikan banyak pengorbanan," tandasnya.
Tarian Tide-Tide. (Istimewa)
Sementara itu, Pembina Komunitas Soa Waiola Ully Munawar mengaku sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Pasalnya menurut dia, hal itu sangat bermakna dan bernilai positif.

"Pada era sekarang ini anak muda sudah jarang untuk mengenal dan mencintai adat se atorang, baik sejarah, maupun budaya. Khususnya budaya Ternate atau Maluku Kie Raha," katanya.

Ia berharap, lewat kegiatan ini kaum muda dapat mengambil nilai-nilai dari sejarah Ternate yang hampir terlupakan oleh generasi muda.

Sebagai pembina, Ully juga menitipkan satu ungkapan tradisional masyarakat Ternate alias dola bololo Guraci no ige ua kara banga fo gonofu (kita punya emas tetapi tidak diambil, tetapi sampah yang di ambil). Maknanya adalah adat dan budaya yang baik tetapi tidak digunakan justru mengasosiasikan budaya dari luar yang kurang baik.

Hadir dalam kegiatan Komunitas Soa Waiola, Jo Ngofa Firman Mudaffar Syah dan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Ternate, Sarif H. Sabatun.*

====
Penulis : Tim
Editor    : Rustam Gawa

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini