.jpeg) |
| Ilustrasi percakapan di aplikasi Michat. (Istimewa) |
Pria berinisial FIT (29 tahun) itu tertipu saat membatalkan bokingan terhadap wanita panggilannya itu yang dipesannya secara online.
Kronologisnya, awalnya korban memesan seorang wanita di Michat namun karena tidak sesuai selera, membatalkan pesanan tersebut.
Tidak lama kemudian, korban menerima telephone dari salah satu nomor tidak dikenal. Korban pun diancam lantaran membatalkan pesanan dan telah terlibat kejahatan prostitusi online.
Lantaran takut karena terus diancam, korban pun mengirimkan sejumlah uang sesuai permintaan pelaku secara bertahap hingga mencapai 20 juta.
Korban sebelumnya sempat mendatangi Polres Ternate untuk konsultasi terkait maslah yang dia alami. Pihak Kepolisian memberikan saran agar korban tidak melayani pelaku karena ancaman pelaku merupakan modus penipuan.
“Padahal belum dil (kesepakatan harga), nah pria itu tiba-tiba telepon saya bahwa dia dari anggota Polres Ternate. Dari situ pelaku bilang bahwa saya terlibat prostitusi online jadi pelaku ancam saya dengan pasal makanya saya takut. Dia minta uang ke saya dengan sampai 20 juta karena pikiran saya kacau tidak fokus,” ujar FIT, Rabu, 12 April 2023.
Menanggapi kejadian penipuan berkedok modus Polisi itu, Kapolrs Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit saat dikonfirmasi Rabu memintah, masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah percaya karena pelaku mencari kesempatan untuk melakukan pemerasan.
“Masyarakat agar bisa berhati-hati menggunkana media sosial, apalagi pelaku mengatasnamakan anggota polisi. Untuk itu, sebaiknya jangan dipercaya segera menanyakan informasi kepada polisi,” tandasnya.*
====
Penulis : Tim
Editor : Irawan A. Lila
.jpg)
