 |
| Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Muhammad Sinen saat memberikan sambutan. (Kamera/Aidar) |
Acara pertemuan bertemakan Beda Masa, Sama Rasa, itu di pusat kan di bundaran KM 40, Kelurahan Sofifi, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, pada Sabtu (2/8/23) malam.
"Guru itu disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, tetapi kita semua sadar bahwa tanpa guru tidak akan mungkin saya mnjadi Wakil Wali Kota, begitu juga Ketua Alumni tidak akan menjadi Camat Oba Utara. Guru itu disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, tetapi jasa guru itu paling besar, dan jasa guru ini tidak mampu di bayar oleh siapapun," ucap Muhammad Senin dalam sambutan dihadapan para alumni SMA 5.
Ia mengisahkan, dulu ada sebuah peristiwa disebut bom atom yang dijatuhkan di Herosima dan Nagasaki, Jepang. Dimana setelah kejadian itu ada seorang kaisar besar bernama Hirohito hadir di tempat peristiwa peledakan bom.
Lebih lanjut, saat berada di lokasi Hirohito tidak menanyakan berapa jendral yang gugur dalam peristiwa itu, tapi yang ditanyakan adalah berapa guru yang tersisa dalam kejadian tersebut.
"Itu artinya bahwa, kalau dalam peristiwa itu guru-guru semua gugur, dan hanya para jendral yang hidup dipastikan tidak akan melahirkan jendral-jendral baru, tetapi karena ketika dalam kejadian itu ada guru tersisa, sehingga melahirkan jendral-jendral baru," sebutnya.
 |
"Maka saya berharap kepada kita semua pada malam hari ini bahwa, hayalan tetap terbayang, tetapi jangan membawa hayalan itu menjadi mala petaka bagi reuni ini," harapanya.
Untuk itu, tujuan panitia dan teman-teman menggagas sebuah organisasi yang diberikan nama Reuni SMA 5 ini hanya bagaimana menjaga hubungan silaturahim, dan menjaga kekompakan.
"Sekalipun torang (kita) berbeda jurusan, beda kampung, beda agama, beda suku, dan ras tapi kita tetap dibingkai dalam bineka tunggal ika," jelas Ketua DPD PDI-Perjuangan Maluku Utara itu.
Sementara itu, Ketua Alumni SMA Negeri 5 Kota Tidore Kepulauan, Saifudin Gamtohe mengatakan, di malam yang penuh bahagia ini jujur ia nyaris tidak mampu menguasai rasa haru.
"Karena baru tadi pagi saya di dapuk secara aklamasi untuk menjadi ketua Ikatan Alumni SMA 5 lintas generasi, yaitu SMA PGRI Sofifi, SMA Negeri 1 Oba Utara, dan SMA Negeri 5 Kota Tidore Kepulauan.
" Tentunya ini bukan suatu hal yang muda dan bukan sekedar penghargaan biasa, tetapi ini akan menjadi memacu kami untuk bersemangat mengembangkan potensi-potensi yang di miliki oleh alumni-alumni oleh SMA Negeri 5 Kota Tidore Kepulauan," ucapnya mengungkapkan.
Untuk itu, Camat Oba Utara itu juga bilang, Alumni SMA 5 ini di awali dari Gedung SD Sofifi sampai berpindah di gedung baru dengan telah mencetak dari berbagai generasi dan berbagai segmen kehidupan yang saat ini telah menyebar ke Papua hingga ke wilayah Aceh.
"Acara malam ini yang di gagas oleh adik-adik junior alhamdulillah kita bisa melaksanakan temu alumni pada malam hari ini, meskipun belum semeriah sesuai harapan dan ekspektasi kita, tapi Insha Allah dengan kepengurusan kami ini bersama teman-teman alumni bisa membawa wadah ini pada prospek dan program lebih besar lagi di masa mendatang," sebutnya.
"Tentunya dalam langkah-langkah kami dalam melaksanakan program-program kami tetap berharap kepada guru-guru SMA Negeri 5, untuk selalu membimbing, menuntun, dn memberikan motivasi kepada kami, agar kami tidak patah arah dan tetap semangat, sehingga menjadi motivasi buat adik-adik yang saat ini masih menempuh pendidikan di SMA 5 yang kita cintai ini," pungkasnya.
====
Penulis: Aidar Salasa
Editor : Rustam Gawa
.jpg)
