Polres Halut Berhasil Ungkap Kasus Pengoplosan BBM, 2 Pelaku Ditangkap

Sebarkan:
Kasat Reskrim Polres Halut, IPTU M Thoha Alhadar. (Istimewa).
KAMERA TOBELO - Kepolisian Resort, (Polres) Halmahera Utara, Maluku Utara, (Malut) melalui Satuan Reserse dan Kriminal, (Sat Reskrim) berhasil mengungkap kasus pemalsuan dan pengedar Bahan Bakar Minyak, (BBM) oplosan jenis Pertalite  dilakukan oleh dua orang pria yang berprofesi sebagai tukang bentor.

Kedua pria ini diketahui bernama Hendar Supriadi, (26 tahun) warga Kota Mobagu, dan Haris Hasan, (32 tahun) warga Gorongtalo.

Kapolres Halut, AKBP Moh. Zulfikar Iskandar, melalui Kasat Reskrim IPTU M Toha Alhadar mengatakan, pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan masyarakat, pada Rabu, (27/12) bahwa adanya BBM oplosan jenis pertalite yang telah beredar di wilayah Kota Tobelo yang dilakukan oleh sala satu oknum warga asal Gorontalo.

Berdasarkan informasi dari masyarakat tersebut, pihaknya kemudian memerintahkan personil tim gabungan Sat Reskrim Unit Tipidter dan Unit Resmob Canga yang dipimpin oleh KBO Reskrim untuk melakukan penyelidikan di lapangan.

"Disitu, tim berhasil menanangkap dan mengamanka salah satu pelaku pengoplos BBM jenis pertalite ke Mapolres Halut untuk diintrogasi lebih lanjut," ujarnya. Kamis, 28 Desember 2023.
Barang Bukti yang diamankan petugas.
Pihaknya juga menyebutkan, dari hasil introgasi pelaku utama, sehingga tim Resmob Canga kembali berhasil menangkap pelaku kedua di rumahnya yang beralamat di Desa WKO tepatnya di belakang Cafe Golden, dan langsung diamankan ke Mapolres untuk diproses lebih lanjut.

Setelah kedua pelaku diamankan dan dimintai keterangan, kata Toha, tim Resmob Canga kemudian melakukan pencarian barang bukti di Tempat Kejadian Perkara, (TKP) yakni di tempat pelaku melakukan giat penyulingan BBM dan pada kios-kios penjual BBM eceran tempat pelaku mengendarkan BBM hasil oplosan.

"Dimulai dari Desa WKO, Desa MKCM, Desa Buaile, Desa Wosia, Desa TPI, Desa Pitu, Desa Gamsungi, dan Desa Gosoma, kedua pelaku ini satunya tinggal di WKO, dan satu di Desa Payahe belakang Gereja Betelhem, merek ini profesinya sebagai tukang bentor di Tobelo Halut," sebutnya.

Barang bukti yang berhasil diamankan oleh Polisi dari tangan kedua pelaku adalah :

4 buah gelon ukuran 25 liter berisi BBM opolosan jenis pertalite.

1 buah botol aqua ukuran 1500 ml berisi BBM oplosan jenis pertalite.

2 buah botol aqua ukuran 1500 ml berisi BBM jenis pertalite murni.

7 buah botol pasta panda Warna hijau ukuran 60 ml.

3 buah botol pasta panda warna hijau ukuran 25 ml.

1 unit bentor waran biru/hitam dengan nopol DG 2319 NF.

1 unit bentor warna hitam merek honda tipe blade nopol DG 2641 NG.

3 buah gelong kosong ukuran 25 liter bekas pengisian BBM oplosan jenis pertalite yang telah terjual.

Dan 6 buah botol aqua kosong ukuran 1500 ml bekas penjualan BBM jeni pertalite sebagai bahan dasar BBM oplosan.

Dirinya juga menjelaskan, kedua pelaku melakukan pengoplosan BBM jenis pertalite dengan cara mencampurkan 3
liter BBM jenis pertalite murni dengan 23  liter air bersih/air kran serta 1 botol pasta panda warna hijau, kemudian semua bahan tersebut dicampurkan menjadi satu di dalam gelon sehingga menjadi 25 liter BBM oplosan jenis pertalite.

"Dalam sehari para pelaku biasanya berhasil membuat BBM oplosan jenis pertalite sebanyak 50 liter yang dikemas dalam 2 gelon berukuran 25 liter, modal pelaku Rp 50.000  dan jual Rp.310.000 per gelong," tukasnya.

Kedua pelaku menjual BBM hasil oplosan kepada para pedagang BBM eceran di kios-kios yang berada di kota Tobelo dengan menggunakan sarana angkut bentor yang mereka kendarai sendir. Kedua pelaku sudah kurang lebih dua bulan melakukan aksinya dalam mengoplos dan mengedarkan BBM oplosan jenis pertalite.

"Untuk rencana pengujian lab BBM oplosan jenis pertalite di LAB mini milik Pertamina Kupa-kupa, dan pengujian pada LAB milik pertamina Ambon." tandasnya.

====
Penulis : Rustam Gawa.
Editor    : Redaksi.

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini