Tangkapan layar M Takdir Nurdin saat dikeroyok. (Istimewa). |
Korban merupakan warga Kelurahan Gurabati, Kecamatan Tidore Selatan. Pria 31 tahun berprofesi sebagai supir mobil pangkalan.
Penganiayaan itu terjadi saat massa pendukung SAM-ADA melakukan konfoi di depan rumah makan Ratu Sayang, Kelurahan Indonesiana, pada Kamis, 4 Juli 2024 kemarin.
"Kasus ini sudah saya laporkan ke Polresta Tidore Kepulauan, saya berharap agar pelaku diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," pinta M Takdir Nurdin kepada wartawan, Selasa, 9 Juli 2024.
M Takdir Nurdin korban pengroyokan. |
"Jadi saat itu saya satu barian dengan masa konfoi, tiba-tiba ada mikrolet yang hadang saya pe mobil, tapi saya menghindar dan lewat dorang, dan dorang (mereka) pukul saya punya oto (mobil), lalu saya berenti dan dorang dusu lalau mengkroyok saya hingga terjatuh ," tuturnya.
Pada kejadian itu, M Takdir bilang, dirinya
sempat lari mencari perlindungan, namun dikerjar dan ditarik hingga jatuh ke badan jalan. Setelah jatuh, ia dikerumuni dan di keroyok yang diduga dilakukan oleh massa pendukung bakal calon Sam-Ada.
Akibatnya dari penganiayaan tersebut, korban mengalami luka di bagian siku tangan kanan, dan begkak di bagian rusuk serta pipi kanan.
" Saat jatuh saya hanya bisa lindung muka, tapi saya pe tangan luka, sakit di bagian rusuk dan bengkak di pipi," ungkapnya.
M Takdir mengaku sejak kejadian penganiyaan itu, hingga saat ini ia belum bisa melakukan aktivitas karena sakit yang dialaminya.
"Sampai sekarang saya belum bisa keluar mencari nafka, karena masih sakit, bahkan saat bernafas pun saya rasa sakit terutama di rusuk dan dada," tandansya.*
====
Penulis: Aidar Salasa
Editor : Rustam Gawa.