Ketua PGRI Haltim Dukung Penuh Pembentukan Sekolah Rakyat

Sebarkan:
Ketua PGRI Haltim Muhammad Zulfriyadi. 
HALTIM - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) menyambut baik dan memberikan dukungan penuh terhadap rencana pembentukan Sekolah Rakyat di Provinsi Maluku Utara.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua PGRI Haltim Muhammad Zufriyadi, Selasa, 29 Juli 2025. Menurutnya,  inisiatif pembentukan Sekolah Rakyat itu merupakan langkah strategis yang sejalan dengan semangat pemerataan akses pendidikan, terutama bagi masyarakat di wilayah-wilayah yang selama ini belum sepenuhnya terjangkau layanan pendidikan formal, termasuk di Kabupaten Halmahera Timur.

"Pembentukan Sekolah Rakyat diyakini akan memberikan dampak positif yang besar, baik dari sisi sosial maupun ekonomi. Dari sisi sosial, keberadaan Sekolah Rakyat akan menjadi jembatan penting dalam menciptakan keadilan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu atau yang tinggal di daerah terpencil," ucapnya.

Ia mengatakan Sekolah Rakyat juga menjadi ruang inklusif bagi mereka yang sebelumnya terpinggirkan dari sistem pendidikan formal, sekaligus memperkuat semangat gotong royong dan kepedulian masyarakat terhadap dunia pendidikan.

"Lebih jauh lagi, Sekolah Rakyat juga dapat menjadi wadah pelestarian nilai-nilai budaya lokal, karena pembelajaran yang diterapkan umumnya lebih fleksibel dan dekat dengan kehidupan masyarakat setempat," katanya

Ia bilang, jika melihat dari sisi ekonomi, pendidikan yang lebih merata dan mudah diakses tentu akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah. Anak-anak yang mendapatkan pendidikan akan memiliki peluang lebih besar untuk berkontribusi secara produktif dalam pembangunan daerah.

"Selain itu, keterlibatan tenaga pendidik lokal, baik formal maupun non-formal, akan membuka lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi mikro di wilayah sekitar sekolah," ujarnya.

Namun demikian, ia juga menyadari bahwa pembentukan Sekolah Rakyat di Halmahera Timur itu bukan sebuah tantangan, Salah satu kendala utama adalah keterbatasan infrastruktur, terutama di wilayah-wilayah pedalaman dan pesisir yang sulit dijangkau.

"Karena Kondisi geografis yang menantang menjadi hambatan tersendiri dalam pembangunan fasilitas pendidikan dan mobilitas guru. Di sisi lain, ketersediaan tenaga pendidik yang kompeten dan bersedia mengabdi di daerah terpencil juga masih menjadi persoalan yang perlu mendapat perhatian serius," jelasnya.

Muhammad Zufriyadi mengatakan, dari aspek pendanaan dan keberlanjutan program juga perlu direncanakan secara matang. Sekolah Rakyat harus mendapat dukungan penuh, tidak hanya pada tahap awal pembangunan, tetapi juga dalam operasional jangka panjangnya.

"Dukungan dari pemerintah daerah komunitas lokal, serta mitra pembangunan, ini  menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan program Di samping itu, perlu ada pendekatan sosial yang tepat agar Sekolah Rakyat dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, dan tidak dipandang sebagai bentuk pendidikan kelas dua yang kurang bernilai dibanding sekolah formal," katanya.

Ia menyatakan siap menjadi bagian dari upaya kolaboratif dalam mendukung terbentuknya Sekolah Rakyat.

"Kami siap terlibat dalam menyiapkan tenaga pendidik, memberikan pelatihan, serta menyusun pendekatan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal. Harapan kami, melalui kehadiran Sekolah Rakyat, cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dapat lebih nyata dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Halmahera Timur," tutupnya.*

====
Penulis: W. Side
Esitor   : Tim Redaksi
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini