 |
| Warga desa Waiboga saat mendatangi Istana Daerah Kabupaten Kepulauan Sula (dok:har/KH) |
Massa pun tak tangguh-tangguh memberontak dan mendorong pintu germbang ISDA hingga nyaris roboh.
Kemarahan warga itu dipicu lantaran Camat Sulabesi Tengah, hendak melakukan serah terima jabatan Pjs Kepala Desa Waiboga di Istana Deaerah.
Padahal sebelumnya, Camat Sulabesi Tengah bersama warga Waiboga telah bersepakat bahwa Kepala Waiboga terpilih Hasanudin Tidore akan menyelesaikan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dan akan diaktifkan kembali. Kesepakatn itu diputuskan dalam hearing terbuka saat aksi demo yang di gelar di kantor Camat pada 18 Januari 2022 kemarin.
"Dalam hearing itu juga kedua belapihak telah menyepakati tidak ada agenda serah terima jabatan Kepala Desa Waiboga. Namun faktanya kesepakan itu tidak digubris," ujar Alwan Tidore salah satu warga Waiboga yang melakukan protes.
Alwan mengungkapkan, kesepakan itu telah dikomonikasikan dengan pemerintah desa, dan hasil hasilnya LPJ terselesaikan.
"Pemerintah desa Waiboga sudah menyelesaikan LPJ dan hasil komunikasi kami itu tidak ada temuan apa-apa di desa, dan jika memang ada temuan maka dilanjutkan serah terima jabatan, itu kesepakatan kami dengan pak Camat, namun hari ini pak Camat mau untuk melakukan serah terima jabatan," kata Alwan.
Alwan bikang, karena perjanjian tidak di indahkan maka camat telah mempermainkan warga.
"Kami sangat kesal karena hasil hearing yang disepakati, yakni jika LPJ sudah diselesaikan maka Kades Waiboga akan diaktifkan kembalikan, dan itu Camat yang bilang sendiri. Namun kenyataannya kami dipermainkan oleh Camat hingga saat ini Kades Waiboga belum diaktifkan kembali," kesal Alwan.
"Hari ini riba-tiba pemerintah daerah menculik Camat untuk melakukan serah terima di Istana Daerah," sambungnya. (har/red)
.jpg)
