Loloskan Panwascam yang Terlibat Politik, Bawaslu Tidore Diduga Masuk 'Angin'

Sebarkan:
RH pada saat memberikan kampanye politik pada momentum Pilwako Tidore 2022 lalu. (Istimewa)
KAMERA TIDORE - Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Kota Tidore Kepulauan diduga masuk angin dalam perekrutan Anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam).

Pasalnya terdapat salah seorang yang aktif terlibat politik praktis pada momentum pemilihan Pilwako Tidore Kepulauan periode 2020-2024 ikut di loloskan. Dia adalah RH, anggota Panwascam Tidore Utara.

RH diduga sebagai Tim dari salah satu Pasangan Calon yakni Salahudin Adrias dan Muhammad Djabir taha alias Salamat. Itu dibuktikan melalui potongan video berdurasi 50 detik yang dikantongi media ini. Dalam video tersebut, RH ikut menyampaikan pidato di acara kampanye Pasangan Salamat kala itu.
Akibat masalah tersebut, membuat Ketua MPAC Pemuda Pancasila Kecamatan Tidore Timur, Syofyan Muchlis kemudian angkat bicara. Menurutnya, Panwascam merupakan salah satu instrumen penting dalam pelaksanaan pemilihan umum di tingkat Kecamatan. Lembaga ad hoc bentukan Bawaslu Kabupaten/Kota itu, seharusnya di seleksi secara ketat dan bebas dari intervensi kelompok politik manapun. Sehingga orang-orang yang nantinya dipercaya untuk melakukan pengawasan terhadap proses pemilu, benar-benar dapat menegakkan aturan tanpa harus berkompromi dengan pihak manapun.

"Beberapa hari kemarin ada Calon Anggota panwascam dari Oba Utara diberhentikan sebelum di lantik karena terindikasi telah berafiliasi dengan kelompok politik tertentu. Hari ini, beredar video yang berdurasi 50 detik, dan diduga berisi salah satu Anggota Panwascam Tidore Utara memberikan pidato pada kampanye Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Tidore kepulauan, 2 tahun lalu, itu artinya bawaslu kecolongan dalam menyeleksi Anggota Panwascam," pungkasnya.

Untuk itu, Sofyan mendesak kepada Bawaslu Kota Tidore untuk bersikap tegas dan memproses yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. karena pemilu yang berkualitas sangat bergantung pada penyelenggara yang netral.

"Kredibilitas Bawaslu Kota Tidore di pertaruhkan, maka mereka harus berani menentukan sikap yang profesional dan sesuai dengan aturan," tandasnya.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Bawaslu Kota Tidore, Baharudin Tosofu, mengaku akan menindaklanjuti masalah tersebut, pasalnya mereka baru saja mendapat info tersebut, meski begitu mereka juga sangat berhati-hati untuk menetapkan hasil dari seleksi Panwsacam.

"Karena kita juga baru dapat info tadi malam, maka masalah ini akan kita respon dengan cepat, paling lambat besok kita sudah akan panggil yang bersangkutan untuk dimintau klarifikasi," ujarnya saat dikonfirmasi melalui telephone, Minggu, (30/10/22).

Ia melanjutkan, Kasus yang dialami RH ini, tidak berbeda jauh dengan kasus yang dialami salah satu Anggota Panwascam Oba Utara, sehingga pihaknya akan dengan tegas untuk menetapkan sanksi bagi yang bersangkutan, sampai pada tingkat pemberhentian.

"Jika aturan mengharuskan yang bersangkutan akan diberhentikan, maka yang menggantikan dia itu nanti ada tiga orang yang sudah masuk dalam daftar tunggu, jadi kita akan lihat berdasarkan perengkingan," jelasnya.

====
Penulis : Aidar Salasa
Editor    : Rustam Gawa
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini