Presiden RI Joko Widodo. (Istimewa) |
Kosmas menegaskan, pihaknya telah membuat surat permohonan khusus kepada Presiden Jokowi untuk menghadiri acara puncak Sail Tidore. Akan tetapi, pihaknya tidak bisa memastikan orang nomor satu di Indonesia itu bisa hadir pada acara puncak Sail Tidore. Apalagi, kata Kosmas, beberapa hari lalu terjadi bencana alam di Cianjur, Jawa Barat.
Kendati begitu, Kosmas hanya memastikan bahwa pada acara puncak Sail Tidore akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Marves, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
"Tapi, kita tidak tahu apakah Presiden bisa datang atau tidak. Kami tidak bisa pastikan. Yang bisa kami pastikan adalah mudah-mudahan pak Menteri, Luhut Binsar Panjaitan akan hadir," tegas Kosmas.
Menurutnya, banyak daerah yang berlomba-lomba mengajukan agar di daerah mereka dijadikan lokasi Sail Nasional. Namun, penentuan lokasi Sail itu ada pertimbangan-pertimbangan dari pemerintah pusat. Alasan penunjukan Tidore sebagai lokasi Sail dikarenakan, Pemerintah menilai, Maluku Utara perlu mendapat perhatian. Sebab, Maluku Utara memiliki potensi sumber daya alam yang besar dan perlu diangkat untuk diperkenalkan agar Maluku Utara setara dengan provinsi tetangga.
Tidore menjadi lokasi pelaksanaan Sail di Maluku Utara itu didasari dengan alasan bahwa 500 tahun lalu Magelhaens melakukan perjalanan mengelilingi dunia untuk mencari rempah-rempah. Hal itu menunjukan bahwa Maluku Utara, khususnya Tidore telah tercatat dalam sejarah dunia dan Tidore adalah wilayah yang dicari oleh bangsa-bangsa. "Itu alasannya lokasi Sail ke-12 ini ditetapkan di Tidore. Sail Tidore ini mestinya digelar pada 2021 lalu, namun karena terjadi Covid-19 maka agenda Sail diundur ke 2022," jelas Kosmas.
Kosmas menegaskan, dalam acara puncak itu juga akan dihadiri oleh beberapa duta besar negara sahabat. Sebab, diplomatik tour juga adalah bagian dari rangkaian Sail Tidore. Para duta besar itu diundang ke Tidore agar mengetahui potensi di Tidore. Dengan harapan, ketika pada tamu itu kembali ke daerah atau negara mereka, maka informasi tentang Tidore dan Maluku Utara yang mereka dapatkan bisa mempromosikan Tidore di daerahnya masing-masing. Saat ini tercatat sudah ada 4 duta besar dan 2 perwakilan yang hadir di Maluku Utara.
"Ini kesempatan yang diberikan Pemerintah pusat kepada kementerian lembaga membuat kegiatan untuk mendukung Sail Tidore. Selanjutnya, daerah harus memanfaatkan peluang ini," imbuh Kosmas.
Sementara itu, Dirjen Bina Bangda, Kementerian Dalam Negeri, Teguh Setyabudi mengatakan, pelaksanaan Sail Tidore ini mendapat dukungan yang luar biasa dari Menteri Dalam Negeri (Mendag) Tito Karnavian. Dukungan Mendagri itu memacu semangat panitia dalam berkolaborasi dengan kementerian lembaga lain termasuk Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dan pelaku usaha lainnya untuk mensukseskan acara ini.
Ia menjelaskan, acara puncak menjadi indikator sukses tidaknya pelaksanaan Sail Tidore. Mendagri memerintahkan, kata Teguh, tugas bidang acara puncak tidak semata-mata menyusun acara dan acara puncaknya saja. Tetapi, juga harus menghubungkan bidang acara lain.
"Jadi kami berupaya maksimal untuk terus mengkoordinasikan dengan bidang-bidang acara yang lain. Acara puncak tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh bidang lain seperti bidang perhubungan," katanya.
Dengan upaya maksimal yang telah dilakukan itu, Teguh mengaku, pada acara puncak Sail Tidore, 26 November hari ini akan berjalan sukses. "Acara puncaknya dimulai besok (hari ini,red). Di acara puncak itu akan banyak yang ditampilkan seperti tarian tradisional, demo udara, terjun payung, penanaman pohon mangrove, pencanangan dan peresmian monumen Soekarno, peresmian, peresmian IKM industri dan lainnya," tandasnya.*
====
Penulis : Aidar Salasa
Editor : Rustam Gawa