Ilustrasi pemotongan dana oprasional. (Istimewa) |
Pomotongan itu dilakukan, saat Hamid Ahmad masih menjabat sebagai Kapus Mandioli Utara. Anggaran yang diduga dipemotong itu milik petugas Pusling yang kurang lebih sebanyak empat puluhan orang.
Salah satu sumber yang engan menyebut namanya kepada media ini mengatakan, pemotongan anggaran kegiatan Pusling yang di anggarkan melalui dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) itu di pangkas dengan alasan kepentingan akreditasi Puskemas.
"Anggaran Pusling yang bersumber dari BOK telah di pangkas oleh mantan kapusnya Hamid Ahmad. Sehingga yang harus kami terima itu Rp. 1.250.000, jadinya cuma Rp 850.000," ujarnya, Senin, 08/04/2024.
"Torang pe anggaran kegiatan Pusling di potong sama mantan Kepala Puskesmas itu dengan jumlah yang bervariatif. Kalau saya punya di potong Rp.400.000 dari total Rp. 1.250.000, sehingga saya terima hanya 850.000, sementara yang lain punya ada yang lebih," sambungnya.
Padahala, sebelumya kata sumber, dalam pembahasan kegiatan Pusling telah disepakati nominal anggaran setiap desa yang merupakan titik kegiatan pusling.
Sementara itu, mantan Kepala Puskesmas Mandioli Utara, Hamid Ahmad, saat di hubungi via telepon mengaku bahwa pemotongan anggaran yang dilakukan itu suda disepakati melalui musyarawah bersama.
"Nanum tara samua hadir (saat musyawarh), lebih jelas tanya sama bendahara Puskemas. Saya suda tidak lagi jadi Kapus tapi soal anggaran Pusling semua suda rapat sama-sama tapi lebih jelas tanya ke bendahara puskesmas," singkatnya.
Hingga berita ini dipublis, Bendahara Puskesmas Mandioli Utara belum dapat terkonfirmasi.*
====
Penulis: Hatim HK
Editor : Rustam Gawa