Suasana foto bersama usai pengukuhan dewan adat. (Kamera/Dar) |
Pengukuhan tersebut berdasarakan surat nomor: SK/03/KST/IX/2024 tentang pengangkatan dan pengukuhan dalam jabatan Bobato adat Kesultanan Tidore.
"Saya berharap amanah dan tanggung jawab yang diemban itu walapun dalam istilah tetua ketika kita memikul sebuah tanggung jawab dan amanah sebagai perangkat adat kita emban dengan sungguh-sungguh, dengan hati yang tulus tanpa pamrih karena itulah bagian dari tanggung jawab kita, kepada Allah SWT dan juga bagian dari tanggung jawab dari leluhur-leluhur kita yang sebelumnya sampai di kita pada hari ini maka In Syaa Allah, Allah akan balaskan dengan sebaik-baiknya," ujar Sultan.
Anggota DPD RI ini juga mengatakan, adat ini untuk semua orang siapa saja yang mendiami di jajirah tul mulk ini adalah masyarakat adat dan mempunyai tanggung jawab menjaga harmonis di tengah-tengah masyarakat, adat bersandarakan pada agama atau kitabullah, wasunaturasul dan penginggalan-peninggalan dari orang tua-tua.
"Setiap agama ada di dalam masyarakat adat ini, kaum nasrani dilindungi dalam tatanan kesultanan Moloku kie raha yakni kesultanan Tidore, kesultanan Ternate, Kesultanan Jailolo dan Kesultanan Bacan," jelasnya.
Menurut Ou Sultan Tidore bahwa, tidak lama lagi akan menghadapi satu hajatan besar yaitu pemilukada sehingga dirinya mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menjaga hak dan tidak membuat onar karena pemilukada waktunya hanya sesaat.
"Walaupun cuman hanya 1 menit terkadang dampaknya menggangu stabilitas sosial kemasyarakatan kita oleh karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini kita gunakan hak kita dengan sebaik-baiknya tidak usah kita bakulai, karena pilihan-pilihan kita itu sudah ada di dalam hatinya masing-masing, karena keutuhan dan kesatuan negara ini jauh di atas segala-galanya jangan karena dengan kepentingan 1 menit kemudian kita gontok-gontokan tentu di ujung itu kita perlu mencari pemimpin yang baik, pemimpin yang amanah, pemimpin yang tau adab dan aturan, pemimpin yang tidak tau memicu dan memacu orang untuk saling bakulai satu dengan yang lain, justru dia hadir untuk menciptakan situasi yang benar-benar adem, situasi yang benar-benar hangat, situasi yang benar-benar sejuk sehingga terjadi harmonisasi," pungkasnya.
Dikesempatan yang sama, Wakil Walikota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen menyebutkan, acara yang digelar ini merupakan acara yang sangat sakral baginya karena daerah ini harus jujur adat se atoran, budaya ini tidak bisa terlepas dari agama karena agama, budaya dan aturan ini harus bersamaan.
"Muda-mudahan dengan sinergitas yang baik itu daerah ini dia pasti akan mendapat berkah dari Allah SWT," cetus Ayah Erik sapaan akrabnya.
"Muda-mudahan bapak/ibu yang dilantik hari ini kita harus sadari sama-sama bahwa janji yang jou sultan bacakan dan bapak/ibu amini ini mengandung tanggung jawab yang sangat besar, olehnya itu, sebagai Wakil Walikota Tidore kepulauan muda-mudahan pada hari ini bobato adat yang sudah dilantik oleh sultan tidore pada hari ini mudah-mudahan bapak/ibu yang memegang mandat ini menjaga seluruh wilayah yang ada disini kita tunjukan sopan santun kita karena sebagai masyarakat adat kita harus jaga hal itu," sambungnya.
Pihaknya juga menambahkan, momentum pengukuhan oleh Ou Sultan Tidore hari ini bertepatan dengan hajatan politik, maka netralitas aparatur negara itu sangat penting.
"Hari ini saya juga meminta kepada bobato atau struktur adat yang baru saja dilantik tadi juga harus ikut menjaga keamanan di wilayah kita masing-masing, muda-mudahan kita semua yang hadir pada hari ini bisa menjaga kedamaian hingga pada 27 november 2024 nanti." tandasnya.
====
Penulis : Aidar Salasa.
Editor : Rustam Gawa.