Jelang Musda, Demokrat Malut Minta DPC Tak Dukung Calon Ketua Bermasalah

Sebarkan:
DPD Demokrat saat menggelar konferensi pers (KH)
KbrMALUT – Musyawarah daerah DPD Demokrat Provinsi Maluku Utara bakal diselenggarakan Desember tahun ini. Pemilihan ketua baru tersebut dipastikan berlangsung panas. Pasalnya terdapat lima nama sudah di gadang-gadang ikut meramaikan komputisi perebutan kursi kepemimpinan.

Lima nama yang masuk dalam bursa pencalonan itu diantaranya, Hendrata Thes, Arsad Sardan, Rusdi Yusuf, Rahmi Husen, dan Heni Sutan Muda.

Ketua III DPD Demokrat Provinsi Maluku Utara, Jasman Naser mengatakan, pemilihan ketua baru dalam rangka penyegaran kepengurusan itu diharapkan menjadi momentum konsolidasi melahirkan pemimpin yang mampu mewujudkan cita-cita partai, yaitu mengembalikan kejayaan Demokrat.

Jasman menegaskan, penentuan siapa yang bakal terpilih dalam musyawarah itu keputusannya berada di dewan pengurus pusat atau DPP. Kendati tidak punya hak suara, namun sebagai pengurus daerah sudah punya kewajiban dan tanggung jawab besar untuk membesarkan, mendorong dan mendongkrak elektabilitas suara partai, terutama menyiapkan partai ikut mentas di Pemilu 2024 mendatang.

“Karena dalam rangka menyongsong  (Pemilu 2024) Demokrat mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sabagai calon presiden. Karena itu, kepada pemilik suara atau DPC agar hati-hati dan selektif memberikan dukungan terhadap kandit calon,” katanya Jasman saat jumpa pers di Kantor DPD Demokrat di Lingkungan Toloko, Kelurahan Sangaji Utara, Ternate Utara, Senin sore, 6 Desember.

Jasman menuturkan, pemimpin yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik sudah tentu menjadi keinginan semua partai politik. Menurutnya, calon ketua secara personal berkualitas dan komukatif merupakan corong penentuan besarnya partai dan memenuhi kebutuhan partai.

Ia menjelaskan, kemampuan mendorong partai dalam garis pemenang itu baik legislatif, pemilihan kepala daerah, dan pemilihan presiden pada momentum 2024 mendatang adalah fokus utama siapapun yang nantinya terpilih sebagai ketua.

“Tujuannya agar ketua terpilih tidak terkontaminasi dengan kepentingan lain. Kita belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, kita tidak mau lagi namanya musyawarah dua kubu seperti kepemimpinan Rahmi Husen,” terangnya.

3 Poin Pertimbangan DPD Demokrat Malut Untuk Calon Ketua

Agar kepengurusan kedepan dapat memberikan harapan baru dan menjadikan ujung tombak keberhasilan perjuangan Demokrat Maluku Utara, lanjut Jasman, ada beberapa pertimbangan yang usulkan ke DPP maupun DPC.

Pertama, meminta dewan pimpinan cabang atau DPC tidak mendukung calon ketua bermasalah. Kedua, calon ketua yang dianggap gagal tidak diberikan kesempatan kedua kalinya. Ketiga, meminta DPP menertibkan kader partai yang terlibat KLB Moeldoko, termasuk Ketua DPC Demokrat Halmahera Timur.

“Kami pertanyakan komitmen DPP. Padahal Ketua DPC Dekomrat Halmahera Timur, Said Mustafa secara terang-terangan terlibat langsung, namun tiba-tiba SK pemberhentiannya dianulir. Sementara teman-teman DPC lain diberhentikan,” katanya.

Wakil Sekertaris BPOKK DPD Demokrat Maluku Utara, Alwan Titdoi menyebut, ada beberapa kriteria persyaratan pencalonan. Syarat-syarat tersebut kemudian di kroscek oleh tim tiga, terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, dan Ketua BPOKK DPP.

“Minimal dukungan dua DPC. Tim tiga ini nantinya mem-fit and properties para calon-calon ketua,” ucapnya.

Alwan mengatakan, Demokrat Maluku Utara tidak menginkan pengalaman pahit kembali terulang pada momentum pemilihan ketua tahun ini. Ia berharap, siklus penyegaran kali ini dapat dijadikan cermin tata kelola dalam merawat persatuan partai, terutama melahirkan ketua yang pengayom

“Kita tidak mau lagi luka lama itu kembali muncul. Yang kita harapkan siapapun terpilih, dapat menjalankan roda partai dengan baik,” harapnya.** (red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini