Pemda Sula "Cuek", Kades Baleha Gunakan DD Selamatkan Warganya dari Banjir

Sebarkan:

Air kali desa Baleha (foto: har)
SANANA - Kepala Desa Baleha, Kepulauan Sula, Arifin Ahmad, menyatakan bakal memanfaatkan Dana Desa (DD) untuk normalisasi sungai kali baleha yang patah dihantam banjir hingga mengakibatkan rumah warga tergenangi air.


"Patahan talut itu kurang lebih 30 meter itu terjadi pada hari Minggu (19/6/2022) kemarin. Sedangkan tadi pagi terjadi lagi hujan deras dan terjadi patahan talut lagi sekitar 14 meter hingga membuat air dengan mudah masuk ke dalam desa," ujar Arifin, Senin, 27 Juni 2022.

Banjir kali Baleha yang meluap di pemukiman warga 
Arifin bilang, banjir tersebut menjadi Masalah dan keluhan mendasar  masyarakat, karena itu pihaknya akan secepatnya menurunkan alat berat untuk memperbaiki kerusakan talut tersebut melalui anggaran DD.

Pasalnya saat berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait masalah banjir itu tidak mendapat respon positif.

"Saya sudah bawa surat di Kaban Bencana Alam, namun Kaban katakan bahwa surat ini salah. Terus saya berfikir kalau surat ini  saya bawa pulang lagi berarti kalau salah lagi berarti waktunya terlalu lama, makanya saya ambil langkah pertemuan dengan masyarakat, dan masyarakat juga bersepakat untuk gunakan dana desa untuk beli dengan minyak dan datangkan alat berat," jelas Arifin.

Sementara itu,  Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sula, Buhari Buamona saat dikonfirmasi vi telepon mengatakan,  pihaknya sudah memberi bantuan berupa sembako kepada warga yang terdampak banjir.

"Kami sudah berikan bantuan kebutuhan sehari-hari kepada warga yang terdampak banjir di Desa Baleha," katanya

Ketika ditanya terkait perbaikan talut penahan banjir yang patah tersebut, ia mengaku, besok (28/6)  menurunkan alat berat untuk perbiakan.

"Hari ini sampai besok kita akan siapkan alat berat untuk turun ke sana, dalam hal untuk mengurangi musibah atau bencana di sana. Insya Allah besok sore," tandasnya. (har)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini