Terkait Lahan Pembangunan Bandara Loleo, Warga Akui Sangat Siap

Sebarkan:
Rapat koordinasi tindaklanjut antara pemerintah Kota Tidore Kepulauan dengan pemerintah Provinsi Maluku Utara, yang berlangsung di lantai II kediaman Wali Kota Tidore (Kamera/Aidar)
KAMERA, TIDORE - Masyarakat Kota Tidore Kepulauan mendukung rencana pembangunan Bandara Sofifi Loloe, di Desa Aketobololo, Kecamatan Oba Tengah, Tidore Kepulauan, Maluku Utara (Malut).

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Aketobololo, Sulaiman Din, saat mengikuti rapat koordinasi tindaklanjut antara pemerintah Kota Tidore Kepulauan dengan pemerintah Provinsi Maluku Utara, yang berlangsung di lantai II kediaman Wali Kota Tidore, Selasa, 13 September 2022 kemarin.

Pertemuan ini dipimpin langsung Wali Kota Tidore Kepulauan Capt H. Ali Ibrahim, dihadiri Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Abuhari Hamzah, Kepala Biro Hukum Provinsi Malut Darwis Pua, Kaban Litbang Provinsi Malut Mulyadi Wowor, Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Utara Alfian Wakanubun, OPD terkait, Lurah, Camat dan Kepala Desa.

"Untuk mendukung pembangunan bandara sofifi di loleo itu bahkan pemilik lahan yang belum memiliki sertifikat sekarang sudah membersihkan lahannya sambil menunggu untuk diukur," ujar Sulaiman Din dalam pertemuan itu.

Hal yang sama disampaikan Lurah Gurabati, Muhammad Abdurahim. Ia mengatakan, pada prinsipnya masyarakat Gurabati sebagai warga Tidore sangat mendukung pembangunan bandara tersebut.

“Jadi saat ini sedang menunggu informasi terkait hal teknis dari Pemkot Tidore dan pemda Provinsi," ucap.

Sementara itu mewakili pemilik lahan, Camat Oba Tengah, Junaidy Fabanyo menyarankan agar Pemerintah Kota Tidore Kepulauan melalui dinas terkait melakukan sosialisasi soal pembebasan lahan tersebut. 

"OPD terkait harus juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat Loleo maupun Akelamo," pinta Junaidy.

Lurah akelamo Hasan Abd Karim menambahkan, bahwa untuk pembangunan bandara Loleo itu masyarakat pemilik lahan di Akelamo tidak lagi bermasalah.

“Kami punya lokasi dan memang kami mau buat untuk pengembangan," tegasnya.

Wali Kota Tidore Kepulauan Capt H. Ali Ibrahim dalam pertemuan itu mengatakan, rapat yang digelar itu untuk menindaklanjuti instruksi Gubernur Maluku Utara, bahwa demi mempercepat pembangunan bandara Sofifi di Loleo, Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan harus berkolaborasi dan bersinergi.

"Nanti hasil pertemuan ini dilaporkan ke Gubernur, arahan beliau pembangunan bandara Sofifi Loleo itu harus segera dilakukan peletakan batu pertama. Karena itu untuk mempercepat pembangunan, Pemda Provinsi dengan Pemda Tidore harus berkolaborasi, bersinergi untuk menutaskan pembangunan bandara ini,” katanya.

Wali Kota juga meminta, agar seceptanya diturunkan alat untuk membersihkan lahan lokasi bandara tersebut. Sementara untuk  pembebasan lahan, ia bilang, segera dibuatkan perencanaan yang matang demi kelancaran pembangunan bandara.

“Untuk pembebasan lahan kita harus membuat perencanaan yang matang, agar pembangunan bandara ini berjalan lancar, karena kita harus membentuk tim pembebasan lahan,” tandasnya.

Perlu diketahui, pertemuan ini menghasilkan kesepakatan bahwa untuk pembebasan lahan tahap pertama akan dibebaskan sekitar 403 hektar atau ±120 hektar, rencana pembebasan lahan ini juga akan melibatkan Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara, serta akan dibuatkan Memorandum of Understanding (MoU) dan surat perjanjian untuk masyarakat pemilik lahan.

===
Penulis : Aidar Salasa
Editor   : Rustam Gawa
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini