 |
| Pengurus PB Formal Malut. (Kamera/Arfles) |
Kegiatan yang berlangsung di gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Ternate, Kelurahan Dufa-Dufa itu dengan tajuk "Mengembalikan Eksistensi Ngara Mabeno, Meneguhkan Spirit Perjuangan Generasi Loloda".
Ketua Umum PB Formal Malut, Ali Basalaim Taufi, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada panitia yang berhasil menyelenggarakan musyawarah tersebut.
Ia berpesan, agar eksistensi Ngara Ma Beno (Julukan Kerajaan Loloda) terus di perjuangan, dengan spirit penjuangan yang gigih.
"Kita harus sadar, cukup sudah kita berdiam. Loloda di sana masih gelap, karena itu kita harus menerangi," ucap Ali.
Ali menyebut, saat ini berbagai dinamika sosial di Loloda butuh perhatian generasi muda. Karena itu, ia berharap di kepengurusan yang baru, harus mampu mengurai dan menciptakan solusi dari berbagai persoalan yang terjadi.
"Seharusnya kita Loloda sejahtera, karena memiliki SDA yang melimpah. Dari Bosala sampai Igo, dan pemerintah harus melihat itu," tegasnya.
Sementara itu, ketua bidang Pemberdayaan Aparatur Organisasi (PAO) Angki Kofia dalam sambutan menyebutkan PB Formal itu menjadi rumah bagi setiap genaresi dan rakyat Loloda.
Karena itu, kata dia, tetap menyatukan barisan antara kaum mudah dan kaum tua, serta tidak berjuang sendiri-sendiri.
"Kita tidak kekurangan pendidikan, generasi Loloda itu orang-orang cerdas. Kita itu ada dimana-mana, tapi sayang rasa memiliki kita yang tidak kokoh, maka di tempat ini saya meminta agar kita satukan barisan kita," tegas Angki.
Diakhir sambutanya, Angki berharap musyawarah kali ini harus mampu melahirkan pengurus yang mampu merubah image Loloda yang lebih baik.
"Musyawarah ini harus mampu melahirkan generasi Loloda yang militansi, revolusioner agar mampu merubah Loloda," tandasnya.
====
Penulis : Arfles Rajalahu
Editor : Rustam Gawa
.jpg)
