KPP Pratama Tobelo Gelar Gala Dinner Wajib Pajak Tahun 2022

Sebarkan:
Pelaksanaan kegiatan Gala Dinner oleh KPP pratama Tobelo. (Kamera/Rustam)
KAMERA TOBELO - Kantor pelayanan pajak,(KPP) pratama Tobelo menggelar kegiatan Gala Dinner wajib pajak untuk tiga sektor yang terdiri dari Pertambangan, Perdagangan dan administrasi pemerintah  tahun 2022.

Acara yang berlangsung di lantai tiga Marahai Park Hotel Halmahera Utara mengusung tema sinergi menuju satu identitas tunggal. Kamis, 23 Februari 2023.

Dihadiri langsung oleh petinggi-petinggi dari sektor pertambangan dan industri diantaranya.

PT. Nusa Halmahera Minerals (NHM), Weda Bay Nickel, Aneka Tambang, Tunas Putra Pembangunan Sejahtera, Natural Indococonut Organic, Alam Raya Abadi dan Sambaki Tambang Indonesia.

Kemudian dari sisi sektor perdagangan,
Kanaan, Ricky Tandiawan, Sinar Alam Hutama, Bathera Abadi, Albert Budiono, Pertamina Patra Niaga dan Valenshia.

Sementara dari sektor administrasi pemerintah, BPKAD Halmahera Utara, BPKAD Halmahera Timur, Pelaksana jalan wilayah I Provinsi Maluku Utara, BPKAD Pulau Morotai, BPKAD Halmahera Barat dan Kantor UPBU Kuabang.

Kepala kantor pelayanan pajak pratama Tobelo, Helmy Afrul mengatakan, pelaksanaan kegiatan ini dengan tujuan untuk bertemu para wajib pajak dalam rangka memberikan apresiasi atas konstribusi dari wajib pajak.

"Konstribusi pajak untuk tahun 2022 melonjak naik 30 persen dibanding dengan tahun sebelumnya, itu dari target diangka Rp.524 miliar. Dari 2021 kita di angka Rp.427 miliar, sementara 2022 Rp. 628 miliar," ujarnya. Jumat, 24 Februari 2023.

Ia menjelaskan, cara ini sejatinya merupakan perwujudan implementasi dari acara teks gathering yang merupakan program rutin tahunan diselenggarakan oleh KPP pratama Tobelo baik di lingkungan kantor wilayah maupun di lingkungan kantor pelayanan pajak.

"Tujuan dari acara ini adalah untuk mendorong para wajib pajak, petugas pajak, instansi instansi, badan-badan maupun pemerintah dan swasta untuk menjadi lebih dekat dan lebih bersinergi di bidang perpajakan. Dan untuk tahun iniz kita ditarget Rp. 630 miliar jadi selalu meningkat," jelas Helmy.

Hal ini kata Helmy, juga selaras dengan mindset dari direktur jenderal pajak itu sendiri yang kini menjadikan wajib pajak sebagai objek melainkan menjadikan wajib pajak sebagai mitra untuk bersama-sama mencapai tujuan berbangsa dan negara.

"Melalui sektor perpajakan penyumbang terbesar dari APBN kita di samping untuk meraih skor atau angka penerimaan pajak yang diamanatkan oleh APBN tidak teratur dengan pajak juga mereka untuk meraih nilai atau value dari kedekatan dan sinergi ini yang outputnya dapat digunakan untuk sapat mencapai angka penerimaan yang lebih baik." pungkasnya.
 
====
👤 Penulis: Tim
👤 Editor: Rustam Gawa
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini