Ketua Bappilu DPD PAN Kota Ternate: PAN Malut Tetap Solid Hadapi Pemilu 2024

Sebarkan:
Ketua Bappilu DPD PAN Kota Ternate Husein M. Umasangadji. (Istimewa)
KAMERA TERNATE – Dinamika di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Maluku Utara (Malut), dinilai tidak memengaruhi target kursi serta kerja-kerja partai menjelang Pemilu 2024.

Ketua Bappilu DPD PAN Kota Ternate Husein M. Umasangadji kepada wartawan mengatakan, dinamika PAN di wilayah dalam satu minggu terakhir ini cukup hangat dalam pemberitaan di media massa, mulai dari mundurnya ketua DPW PAN hingga beberapa kader dan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg).

Menurut Husein, partai tetap menghargai apa yang menjadi keputusan mereka yang mundur dari Bacaleg maupun dari kader partai. Namun partai ini tetap kukuh dalam menghadapi Pemilu 2024.

“Meskipun ada kader yang mundur dari Bacaleg dalam beberapa hari terakhir ini, tapi itu tidak berpengaruh di komposisi Bacaleg, karena sudah diantisipasi oleh masing-masing ketua DPD kabupaten/kota. Misalnya di Kota Ternate, pengurus DPD bergerak cepat sehingga telah mengsi kekosongan tersebut,” ujar Husein.

Dia menegaskan, PAN tetap optmis jika kursi di DPRD di semua kabupaten/kota tidak akan berpengaruh atau berkurang, bahkan bisa bertambah. Sebab, saat ini anggota DPRD Kabupaten/kota dan provinsi tidak ada yang mundur dan mereka masih mencalonkan diri kembali, sehingga bisa mempertahankan kursi mereka di Dapil masing-masing.

“Bahkan komposisi Caleg yang ada saat ini berpoetensi ada tambahan kursi, misalnya di Kota Ternate, yang saat ini hanya dua kursi, periode selanjutnya berpotensi ada penambahan kursi jika dilihat dari komposisi Bacaleg yang ada,” jelasnya.

Husein mengimbau, kepada seluruh kader PAN di Maluku Utara khususnya di Kota Ternate, agar lebih bijak dalam menyikapi persoalan yang mengemuka di tubuh iternal PAN Malut saat ini. Sebab, itu merupakan keputusan mutlak DPP bahwa DPP mengiginkan komposisi yang dipilih dalam Caleg DPR RI harus ada gambaran kursi.

“Bahwa kita semua menghormati sikap Iskandar Idrus yang mundur dari Ketua DPW PAN Malut. Untuk itu, semua kader harus bisa memahami apa yang dipikirkan oleh DPP,” kata Husein.

Lanjut dia, keputusan yang diambil DPP itu tentunya telah melakukan kajian dan analisa yang matang serta terukur terkait dengan peluang upaya meraih kursi di Dapil Maluku Utara. Dengan demikian para kader di daerah tidak dalam kapasitas mengomentari soal setuju atau tidak terkait keputusan DPP, sebab itu adalah ranahnya DPP.

Namun, bisa dipahami bahwa beberapa kader di Maluku Utara merasa kurang puas dan kecewa, ini adalah dinamika biasa di partai politik. “Politik itu setiap keputusan pasti ada pro kontra dan pasti ada pihak yang puas dan tidak puas,” katanya.

Ia menambahkan, sekedar meluruskan bahwa tidak diakomodirnya Iskandar Idrus di Bacaleg DPR RI bukan karena kehadiran Nita Budi Susanti sebagai salah satu Bacaleg DPR RI dari PAN Dapil Malut, sebab Nita adalah representatif perwakilan perempuan dalam komposisi caleg DPR RI Partai PAN dapil Maluku Utara, sehingga tidak ada kaitan dengan masalah-masalah di Keraton.

“Dalam ketentuan sudah jelas, bahwa setiap Dapil harus ada keterwakilan perempuan, maka DPP mengakomodir ibu Nita sebagai Bacaleg DPR RI karena hanya beliau sendiri yang merupakan perwakilan perempuan di Bacaleg PAN Dapil Malut, jadi kalau dinamika yang berkembang bahwa tidak diakomodirnya Iskandar karena masuknya Nita sebagai salah atau Bacaleg DPR RI dari PAN, itu tidak logis,” tuturnya.

Oleh karena itu, semua kader PAN harus fokus dengan pencalegkannya ditingkatan masing-masing, yakni menyiapkan syarat-syarat sebagai Caleg.* (Red)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini