Wakil Walikota Tidore Muhammad Sinen saat memberikan sambutan. (Foto: Aidar) |
"Lahir kata demokrasi itu karena ada perbedaan di antara kita. Maka selaku Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan saya meminta kepada kita semua jaga terus kebersamaan ini, jaga terus kekompakan ini sekalipun torang (kita) berbeda. Tapi saya berharap muda-mudahan perayaan natal ini dengan kedamaian kita menjaga daerah ini kedepan lebih baik. Saya yakin dan percaya semangat natal ini selalu menyemangati kita agar kebersamaan tetap kita genggam dengan baik," ucapnya saat memberikan sambutan.
Ia mengaku, ketika ia bersama Pak Wali Kota diberikan amanah untuk menjadi pemimpin di Tidore tidak pernah memandang miyoritas atau minoritas.
"Saya selalu hadir karena saya sadar bahwa pemimpin itu menjadi pemimpin semua umat yang ada di daerah ini. Torang (kita) bedah agama, bedah suku dan ras tetapi kita di bingkai oleh bineka tunggal ika karena Negara Indonesia adalah negara pancasila maka berbeda-beda torang tetap satu. Muda-mudahan torang merayakan natal kemudian torang melepaskan 2023 dan menjemput 2024 nanti dengan penuh suka cita," pintahnya.
Orang nomor dua di Kota Tidore kepulauan ini juga memohon kepada warga khususnya masyarakat Desa Siokona agar menjadi contoh terbaik di 10 kabupaten kota yang ada di Provinsi Maluku Utara.
"Muda-mudaham dengan keimanan yang kuat saya yakin dan percaya perbedaan ini seperti apapun torang tetap berdiri tegak bahwa torang adalah satu yaitu NKRI," pintanya lagi.
====
Penulis: Aidar Salasa
Editor : Rustam Gawa