![]() |
Calon wakil Bupati nomor urut 4, Kasman Hi Ahmad, (ujung kanan) tanpa pasangan calon Bupati Piet Hein Babua. (Istimewa) |
Berbeda dengan paslon nomor urut 4, hanya dihadiri wakil bupati Kasman Hi Ahmad, sementara calon bupati Piet Hein Babua tidak penuhi undangan tersebut.
Padahal, deklarasi yang digelar oleh Bawaslu ini dihadiri berbagai elemen, diantaranya, Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, OKP dan sejumlah wartawan, termasuk pasangan calon nomor urut 1, Muchlis Tapi Tapi -Tonny Laos, (MANIS) paslon nomor urut 2, Steward Soentpiet dan Maskur Abdullah, (SMART), paslon nomor urut 3, Matheus Stefi Pasimanjeku - Abdul Azis Hakim.
Ketua Bawaslu Halmahera Utara, Ahmad Idris, mengatakan, pihaknya tidak mengetahui pasti alasan calon bupati nomor urut empat, Piet Hein Babua tidak hadir pada deklarasi tolak politik uang dan politisasi SARA.
"Malam sebelum deklarasi, saya sudah komunikasi dengan calon bupati nomor urut empat terkait dengan kegiatan deklarasi tolak politik uang dan politisasi SARA, terkait dengan ketidakhadiran beliau, saya tidak tahu, karena tidak ada informasi," kata Ahmad Idris diruang kerjanya. Senin (21/10) kemarin.
Dengan ketidakhadiran calon bupati tersebut, Ahmad Idris menegaskan bahwa tidak ada sanksi yang bisa diberikan. Namun, kehadiran semua peserta Pilkada merupakan salah satu bentuk komitmen bersama untuk menolak politik uang dan politisasi SARA.
Sementara calon bupati nomor urut 4, Piet Hein Babua melalui LO Jamy Kuna dikonfirmasi namun belum merespon.
====
Penulis : Rustam Gawa.
Editor : Redaksi.