![]() |
Kades Momole, Julfikar Hi. Karajan. (Istimewa) |
Sebelumnya, keresahan warga itu mengemuka akibat Pemerintah Desa Momole diduga tidak transparan pada sejumlah kegiatan fisik dan pengecatan pagar desa. Bahkan warga mengaku papan informasi pada kegiatan tidak dipasang sebagai informasi publik. Akibatnya warga menilai ada indikasi dugaan penggelapan DD.
Menanggapi itu, Julfikar Hi Karajan kepada Kabarhalmahera.com mengatakan bahwa program desa pada anggaran DD tahun 2024 itu diprioritaskan di bidang perikanan dan pertanian.
Untuk perikanan kata dia, terdapat program pengelolaan bengkel dan alatnya sudah diadakan. Sedangkan untuk pertanian, difokuskan pada pemberdayaan melalui pengadaan bibit pertanian.
"Untuk realisasi fisik cuman dua, salah satunya jalan setapak, sisanya mendorong pertanian seperti pengembangan produksi sagu, yakni pengadaan alkon untuk pelaku produksi sagu," ujarnya lewat sambungan telepon, Minggu, 23 Februari 2024.
Meski begitu, Kepala Desa tindakan merincikan besaran anggaran pada tiap progrm baik perikanan maupun pertanian.
Disentil terkait pekerjaan pagar desa, Julfikar mengaku program tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) bukan anggaran DD.
"Soal tidak meratannya warna pagar, itu adalah gambaran simbol, yakni nelayan dan petani dan itu kami sudah rencanakan warnanya, warna hijau simbol dari petani sedangkan warna biru kuning simbol pelaut," katanya.
Julfikar juga menapik sorotan warga terkait keberadaannya di Kota Maba yang mengakibatkan tidak masuk kantor. Menurutnya, keberadaan dirinya di kota Maba itu karena Pemerintah Desa Momole masih minim Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga lanjutnya, setiap administrasi yang harus diselesaikan butuh keterlibatan langsung dari kepala desa bahkan sampai laporan keuangan.
====
Penulis: Wahino Side
Editor : Redaksi