 |
| Nurul Asnawiah dan waega Desa Maregam usai melaksanakan Reses. |
Reses dalam masa persidangan ke III di Desa Maregam ini dihadiri perangkat desa, tokoh masyarakat, dan puluhan warga yang antusias menyampaikan aspirasi.
Jebolan politisi muda ini, menegaskan reses bukan sekadar formalitas, tetapi sarana strategis untuk memahami persoalan nyata masyarakat. “Ada sekitar 12 aspirasi yang disampaikan, mayoritas terkait kebutuhan dasar dan persoalan fisik di hampir seluruh desa/kelurahan di Dapil 3,” ungkapnya.
Aspirasi yang masuk antara lain perbaikan jalan menuju PLN, pembangunan tower telekomunikasi, terminal di Kelurahan Gurabati, pagar sekolah dan masjid, lapangan sepak bola, ruang kantor SD, serta penahan ombak. Selain itu, masyarakat juga mengusulkan dukungan bagi sektor produktif, khususnya produksi gerabah yang menjadi potensi lokal Desa Maregam.
“Fokus saya bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga pemberdayaan ekonomi. Saya bercita-cita Desa Maregam memiliki rumah produksi gerabah agar produk lokal lebih berkualitas, terserap pasar, dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” jelas Nurul.
Untuk itu, ia mendorong dukungan modal usaha, sarana produksi, hingga pelatihan dan pemasaran. Nurul juga menekankan perlunya transparansi, perencanaan berbasis data, serta pengawalan berjenjang agar program tepat sasaran dan berkelanjutan.
Kepala Desa Maregam, Rakib Soleman, menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut. “Kehadiran Ibu Nurul memberi harapan nyata. Aspirasi masyarakat sudah kami urutkan sesuai skala prioritas sebagai bahan pertimbangan,” ujarnya.
Reses ini ditutup dengan foto bersama dan dialog hangat antara Nurul, perangkat desa, dan masyarakat. Nurul meninggalkan Maregam dengan komitmen untuk memperjuangkan seluruh aspirasi warga, baik pembangunan fisik maupun pemberdayaan ekonomi.*
====
Penulis: Aidar Salasa
Editor : Tim Redaksi
