SMA N 10 Tidore Wakili Provinsi Malut di Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia

Sebarkan:
Kepala SMA N 10 Tidore, Fatma Idris (Foto: As)
TIDORE - SMA Negeri 10 Tidore adalah satu-satunya sekolah yang mewakili Provinsi Maluku Utara dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia atau Opsi,  yang di selenggerakan oleh Kementrian dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

Olimpiade yang di ikuti itu sebanyak 3 tim dengan bidang, Sosial Humaniora, Sains dan bidang Teknologi.

"Alhamdulilah tiga tim ini hingga sampai saat ini masih lolos," ujar Kepala SMA N 10 Tidore, Fatma Idris, saat disambangi Kabarhalmahera.com di ruang kerjanya, Senin, 8 Agustus 2022.

Fatma mengatakan, pada kurikulum merdeka belajar saat ini, karya ilmia para siswa yang dilekatkan pada profil pelajaran Pancasila itu sangat menyentuh.

Itu karena kata dia, dalam Olimpiade tersebut para siswa mengangkat kebudayaan Kota Tidore seabagai kearifan lokal. Budaya yang diangkat itu adalah Salai Jin dan Ratib Taji Besi.

"Mudah-mudahan lewat anak-anak SMA 10 bisa mengangkat kearifan lokal  Kota Tidore di kanca nasional," harapnya.

Koordinator kelompok Ilmiah Remaja
(Kir) SMA Negeri 10, Ilham Zulhidayat menjelaskan, Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia atau Opsi tersebut merupakan kegiatan Kementerian Pendidikan yang diselenggakan tiap tahun.

"Jadi dalam kegiatan itu anak-anak mengirim karya dalam dua step, dimana step pertama mengajukan proposal. Ahamdulillah dalam pengajuan proposal ini mereka sudah lolos, kemudian itu di lanjutkan dengan tahap dua, yaitu fanalisasi atau hasil dari penelitian itu sendiri," jelasnya.

Setelah itu sambung Ilham, akan ada pengumuman di lanjutkan dengan observasi lapangan oleh para siswa yang tergabung dalam 3 tim tersebut.

"Observasi itu dengan melakukan wawancara langsung terkait dengan penelitian yang di buat dengan judulnya masing-masing," katanya.

Ilham bilang, dalam 3 tim tersebut, 2 tim mengangkat tema tentang budaya, sementara yang satunya tentang pengembangan Agrowisata.

Untuk budaya, kata dia, tim mengangkat kearifan loka dalam upacara ritual Badabus atau Ratib Taji Besi, sedangkan untuk tim Agrowisata itu tentang pengembangan aagrowisata Pala di kota Tidore Kepulauan.

"Sementara yang ketiga adalah Salai Jin, tentang kearifan lokal Tidore dalam projek profil Pancasila. Yang ketiga ini agak unik karena kita memadukan relefansi budaya dengan projek di pembelajaran anak-anak di sekolah," tandasnya (As)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini