Aksi Sumpa Pemuda, Mahasiswa Datangi Polsek dan Pasar Jailolo

Sebarkan:
Aksi refleksi di depan kantor Polsek Jailolo. (Kamera/Arfles)
KAMERA HALBAR - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi atau AMPD melakukan refleksi Sumpah Pemuda, Jumat, 28 Oktober 2022.

Aksi itu berlangsung depan kantor Polsek Jailolo dan pasar Jailolo, Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat sekitar pukul 10:40 WIT.

"Torang semua 6 orang dalam aksi refleksi itu, untuk mahasiswa yang tergabung dalam aliansi ini. Torang membuat gerakan-gerakan yang berbaur ilmiah," tukas Koordinator Lapangan (Korlap) Hakim Hi Saleh kepada Kabarhalmahera.com, di Jailolo.

Hakim mengatakan aksi tersebut tidak hanya memperingati hari sakti Sumpah Pemuda, namun juga sebagai alarm penting untuk mereka yang duduk di birokrasi dan pihak-pihak yang menangani kasus dugaan penyelewengan Anggaran tender obat sebesar 2,2 miliar.

"Gerakan ini juga sebagai alarm bagi para birokrasi dan pihak yang menangani kasus dugaan penyalahgunaan anggaran tender obat senilai 2,2 miliar," tegas Hakim.

Hakim juga menyebutkan ada beberapa tuntutan refleksi, itu karena melihat berbagai persoalan di kabupaten Halmahera Barat. Pertama, menolak kehadiran PT.Geo Dipa atau Perusahan Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB). Kedua, meminta Kepada Dinas Lingkungan Hidup agar lebih jeli melihat tumpukan sampah yang ada di Halmahera Barat.
Aksi refleksi di depan pasar Jailolo
Ketiga, meminta kepada anggota DPRD untuk lebih mementingkan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi. Keempat, usut tuntas kasus korupsi anggaran tender obat 2,2 milyar. Kelima, mendesak kepada pemerintah daerah agar memperhatikan serta memberikan kebutuhan di desa-desa yang bergerak pada sektor perikanan dan pertanian di kabupaten Halmahera Barat. Dan keenam mendesak kepada pemerintah daerah untuk memberikan ruang demokrasi yang sebebas-bebasnya bagi masyarakat Halmahera Barat.

"Enam tuntutan refleksi ini harus ditindaklanjuti oleh pemerintah Halmahera Barat," tegas Hakim.

Sementara itu salah satu orator, Gusti Ramli, menambahkan pemuda dan masyarakat di Desa Payo, Bobo, dan Saria, menolak kehadiran perusahan Perusahan Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB).

"Saya selaku pemuda dan juga mahasiswa dari Desa Saria secara personal menolak kehadiran perusahan itu di kawasan Desa Pabos dan Desa Idamdehe," ungkap Gusti

"Bukan hanya saya yang menolak, namu ini adalah aspirasi masyarakat. Saya percaya masyarakat Desa Pabos akan menolak juga kehadiran PT.Geo Dipa ini," sambungnya.

====
Penulis : Arfles Rajalahu
Editor    : Rustam Gawa
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini