Geram, Muhammad Sinen 'Semprot' Pemprov Malut Soal Kebijakan Angaran Sail Tidore

Sebarkan:
Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen saat dikonfirmasi wartawan. (Istimewa)
KAMERA TIDORE - Pemerintah Provinsi Maluku Utara dinilai tak serius dalam mensukseskan Sail Tidore. Pasalnya, hingga saat ini kebijakan anggaran dari Provinsi untuk infrastruktur maupun persiapan sarana prasarana lainnya tidak terlihat.

Hal yang demikian membuat Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen, Geram.

"Pada APBD Provinsi itu tidak nampak adanya dukungan anggaran untuk Sail Tidore," tegasnya saat dikonfirmasi, Kamis 27 Oktober 2022 kemarin.

Ketua DPD PDI-P Maluku Utara ini menegaskan, Sail merupakan hajatan nasional yang lokasinya berada di Kota Tidore. Karena itu, Pemprov Malut harus memberikan perhatian penuh terhadap Sail Tidore.

"Selama ini, tidak ada satupun pejabat Provinsi yang datang ke Tidore untuk melihat dan memantau perkembangan persiapan Sail Tidore," kesalnya.

Menurut Muhammad Sinen, Gubernur Abdul Gani Kasuba selaku ketua panitia lokal juga tidak pernah melakukan peninjauan lokasi persiapan Sail. Bahkan, untuk memimpin rapat tentang Sail Tidore juga tidak pernah. Begitu juga dengan Wakil Gubernur, M Yasin Ali.Padahal, panitia pusat termasuk dari unsur TNI Polri di Jakarta belakangan ini intens meninjau lokasi persiapan Sail Tidore.

"Padahal Gubernur adalah ketua panitia lokal. Kok tidak ada kepedulian sama sekali. Cuma ikut acara launching saja di Jakarta," ucapanya.

Wakil Wali Kota dua periode itu menyatakan, kantor Gubernur dan aktivitas pemerintahan Provinsi Maluku Utara berada di wilayah Kota Tidore Kepulauan. Bahkan secara politik, jabatan Abdul Gani Kasuba dan M Yasin Ali sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur saat ini merupakan kontribusi besar dari Kota Tidore Kepulauan. Karena masyarakat Kota Tidore Kepulauan memberikan kontribusi besar atas kemenangan Abdul Gani Kasuba dan M Yasin Ali.

Untuk itu, Muhammad Sinen minta Gubernur dan Wakil Gubernur harus punya perhatian politik terhadap Tidore secara jelas. Karena kemenangan politik sudah diraih maka harus ada kebijakan politik juga untuk Tidore.

"Waktu Sail Morotai itu dukungan anggaran provinsi mencapai Rp 200 miliar, tapi Sail Tidore, tidak nampak dukungan anggaran dari provinsi. Kesimpulannya, Gubernur dan Wagub tidak ikhlas melihat Tidore ini berkembang," pungkasnya.

====
Penulis : Aidar Salasa
Editor    : Rustam Gawa
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini