Sejumlah Pedagang Dukung Pemkot Tidore Kosongkan Lapak Kedai Jojobo

Sebarkan:
Musatafa Adam, salah satu pedagang di pantai Tugulufa saat diwawancarai awak media. (Kamera/Aidar)
KAMERA TIDORE - Sejumlah pedagang kuliner di kawasan Pantai Tugulufa, mengaku mendukung sikap Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan, untuk mengosongkan lapak yang di gunakan oleh Kedai Jojobo.

Pasalnya, menurut mereka akibat wacana permainan harga menu di momentum Sail Tidore 2022 lalu, sebagian pedagang kuliner di tugulufa ikut kena imbas. Sehingga hal itu, sangat merugikan pihak pedagang.

"Kami sangat mendukung langkah Pemda untuk memberhentikan Jojobo, dengan begitu, persoalan ini bisa menjadi contoh bagi pedagang di Tugulufa. Karena banyak masalah yang harus dibenahi oleh Pemda khususnya Disperindagkop, untuk menata dan mengawasi aktifitas pedagang disini," ungkap Musatafa Adam, salah satu pedagang yang merupakan pemilik Kedai Sahabat saat ditemui wartawan, di kedainya, Selasa, 28 Februari 2023.

Ia menegaskan, Pemda sudah harus tegas dalam menerapkan aturan, itu karena pemakaian lapak di pantai Tugulufa telah tertera dalam kontrak antara Disperindagkop dengan Pedagang. Sehingga, kata dia apabila ada pedagang yang tidak tertib, maka sudah harus diberikan sangsi.

"Sebelum pelaksanaan Sail, itu kami (Pedagang) disini semua menjadi saksi, dimana kepala pasar dan anggotanya sudah mendatangi kami dan memberikan instruksi, agar menyediakan daftar menu. Dan itu sudah kami sediakan, kalaupun saat itu ada yang belum menyediakan, maka harus ditindak, biar adil," pungkasnya.

Mustafa bilang, wacana permainan harga dan kemahalan menu makanan di Tugulufa ini, berdampak negatif terhadap pedagang di Tugulufa. Bahkan mereka sangat dirugikan dengan adanya masalah tersebut.

"Kami sebagai pedagang sangat di rugikan, karena orang-orang kemudian berpandangan negatif tentang kami disini yang berjualan terlalu mahal. Jadi bagi saya, penerapan sanksi yang dilakukan Pemerintah ini sudah tepat," tandasnya.

Ia menegaskan, jika Pemerintah tidak berani memberhentikan Jojobo, maka kedepannya, sebaiknya Pemerintah melalui Disperindagkop tidak perlu lagi bicara soal aturan. Karena pedagang sudah bosan mendengarnya.

"Masalah Pemerintah dengan Jojobo inikan biasa saja, Jadi kami sangat mendukung sikap pemerintah," tegasnya.

Senada disampaikan, Irfan Merami, Pemilik Kedai Melati di Kawasan Kuliner, Pantai Tugulufa, ia mengatakan, dampak dari masalah Jojobo ini, membuat ia mengalami kerugian Pasca Sail kurang lebih hampir tiga bulan, itu karena kata dia, sidebabkan minimnya pengunjung yang datang, karena ada ketakutan dan kekhawatiran dari Konsumen terkait dengan harga menu makanan yang terlalu mahal.

"Kami punya langganan yang sehari-hari makan disini, itu ketika mereka datang, mereka tanya lagi soal harga, apakah sudah naik atau belum, padahal harga menu makanan itu seperti biasa," terangnya.*

====
👤 Penulis: Aidar Salasa
👤 Editor: Rustam Gawa

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini