Pasien saat di periksa dokter. (Istimewa) |
Tindakan ini merupakan arahan
langsung oleh Presiden Direktur PT Nusa Halmahera Minerals (PTNHM) Haji Robert Nitiyudo Wachjo juga menanggung seluruh biaya pengobatan.
Sebelumnya Nurannisa diketahui sedang mengalami kondisi penurunan kesehatan yang cukup drastis. Ia kerap kali mengeluhkan demam, nyeri saat menelan, batuk, nyeri ulu hati, dan sakit di seluruh badan. Sejak 4 bulan yang lalu pasien diketahui sempat dirawat di RSUD setempat bahkan dilarikan ke Rumah Sakit Malalayang Manado untuk menjalani serangkaian pemeriksaan darah.
Ia juga sudah berulang kali melakukan transfusi darah. Namun, karena keterbatasan biaya pengobatan, keluarga terpaksa memulangkannya kembali ke Tikep. Mendengar keadaan yang begitu mengkhawatirkan tersebut, Haji Robert mengerahkan tim HRP KesMas di Ternate untuk merujuk Nurannisa berobat di RS Kanker Dharmais Jakarta dan ditangani oleh dokter spesialis.
Pasien sempat melakukan kontrol untuk
konsultasi dan rawat inap di Poli Spesialis Anak Hematologi Onkologi RS Kanker Darmais Haji Robert telah menugaskan dr. Olivia Novianty Loei selaku dokter lokal dari Halmahera Utara, sekaligus sebagai dokter penanggung jawab tim HRP KesMas di Jakarta mengunjungi pasien di tempat pasien sementara tinggal selama berobat di Jakarta.
Dokter Olivia turun langsung untuk memberikan pendampingan kepada pasien dan keluarga.Segala upaya terbaik dari Haji Robert, tim HRP KesMas, maupun pihak rumah sakit dengan memaksimalkan berbagai tindakan medis telah dilakukan, namun pasien dinyatakan meninggal dunia pada 20 Januari 2023 di RS Kanker Dharmais. Proses pemulangan jenazah Nurannisa dari Jakarta ke kediamannya di Tidore Kepulauan, Maluku Utara dibantu dan ditanggung seluruh biayanya oleh Tim HRP KesMas. Tim HRP KesMas masih terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat, baik yang di lingkar tambang, maupun hingga di beberapa wilayah Halmahera Utara dan Maluku Utara pada umumnya.
Tim HRP KesMas mendatangani Masyarakat yang sedang sakit parah namun tidak memiliki akses pelayanan kesehatan, mereka kemudian dirawat di rumah sakit di Kabupaten Halmahera Utara, atau di Kota Ternate. Bahkan tidak sedikit yang harus dievakuasi ke Kota Manado dan Jakarta untuk dirawat di rumah sakit-rumah sakit kota-kota tersebut.*
====
Penulis: Tim
Editor : Rustam Gawa