Bangunan SMK Negeri 3 Kota Ternate Butuh Perhatian

Sebarkan:
Kepala SMK Negeri 3 Kota Ternate Kamaludin Ahmad, MM. (Istimewa).
KAMERA TERNATE - Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan, (SMK) Negeri 3 yang terletak di Kelurahan Tabam, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara butuh perhatian serius dari pemerintah.

Hal ini dikarenakan, kondisi sekolah tersebut yang di bangun sejak 1995 itu plafon di dalam hingga luar ruangan sekolah serta dua ruang praktek siswa mengalami kerusakan cukup serius.  

Kepala SMK Negeri 3 Kota Ternate, Kamaludin Ahmad saat dikonfirmasi mengemukakan, rusaknya plafon sekolah ini diluar dugaan. Sekolah ini dibangun sejak 1995, dan sudah direnovasi 2013.

Meski demikian, kata Dia, beberapa hari kemarin, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi melalui Kasi Sarana Prasarana dan Kasi peserta didik sudah turun meninjau sekolah tersebut.

"Kedatangan mereka untuk verifikasi 15 usulan yang sudah pernah diajukan kepala sekolah lama, tapi dari 15 usulan itu saya juga menambahkan untuk perbaikan gerbang sekolah, dan  lain-lain," ucapnya kepada media ini. Selasa, 29 Agustus 2023.
Mantan Kepala SMK Negeri 2 Kota Ternate itu  juga menyebutkan, pemerintah provinsi juga akan mengupayakan hal tersebut di tahun 2023 kali ini akan dilakukan Bimtek untuk membahas 15 program  yang dimaksud diluar dari penambahan awal.

"Tapi saya belum tau pasti menyangkut dengan anggaran, apakah tahun 2023 atau 2024. Yang pasti, kami kembalikan kepada Pemprov melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan," sebutnya. 

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Sarana Prasarana SMK Negeri 3 Kota Ternate, Nurlita Hasyim mengatakan, kondisi sekolah saat ini memang memperhatinkan. Sebab, dihampir semua ruangan sekolah plafon mengalami kerusakan yang cukup serius termasuk dua ruang praktek siswa jurusan Tata Boga sehingga perlu ada perhatian serius. 

"Dua ruang praktek ini untuk saat ini belum bisa digunakan, karena dikhawatirkan jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepada siswa, dan guru-guru di saat mereka melakukan praktek," tuturnya. 
Menurut Nurlita, plafon tersebut rusak karena pengaruh di makan rayap, sehingga ketika ada getaran plafon tersebut mengalami kerusakan. Plafon ini pernah direnovasi diakhir tahun 2013.

"Sementara untuk ruangan kantor yang saya ketahui sejak dibangun belum pernah direhab, sementara diluar areal kantor sudah perna diperbaiki tahun 2013, dan 2010," ungkap Nurlita.

Dirinya juga menjelaskan, hal ini sudah dilakukan permintaan ke pemerintah provinsi dan telah direspon langsung dari Sarpras atau Sarana dan Prasarana dari Dikbud Provinsi untuk melakuan verifikasi 15 usulan yang sudah pernah diusulkan.

Dari 15 usulan itu, diantaranya, ruang kantor yang terdiri dari beberapa gedung, enam ruang kelas siswa, dua ruang praktek siswa dari jurusan Tata Boga, ruang praktek Tata Busana, ruang praktek Tata Kecantikan, ruang resto, serta hotel mini untuk tempat praktek perhotelan.

"Harapan kami semoga dengan adanya verifikasi kemarin secepatnya direalisasi, sehingga sarana prasarana di sekolah secepatnya diperbaiki." harapnya.

====
Penulis : Mulyadi Ismail.
Editor    : Rustam Gawa.
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini