Dorong Pendapatan UMKM, Asisten I Walikota Tidore Ciptakan Terobosan

Sebarkan:
TIDORE - Asisten I Walikota Tidore Kepulauan, Sofyan Saraha, mulai membangun kolaborasi lintas OPD dan UMKM Kota Tidore kepulauan. Hal itu dioakukan guna mengembangkan produk lokal, serta meningkatan pendapatan ekonomi bagi pelaku UMKM.

Kolaborasi ini, sebelumnya sudah dibicarakan dengan Walikota Tidore Kepulauan, Capt. H. Ali Ibrahim, Wakil Walikota, Muhammad Sinen, dan Sekertaris Daerah (Sekda), Ismail Dukomalamo, beserta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemerintah Kota Tidore, pada 6 Mei 2024 kemarin.

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, gagasan Sofyan Saraha ini, mendapat dukungan penuh dari Walikota Tidore, Wakil Walikota, Sekda dan para pimpinan OPD. Menindaklanjuti dukungan tersebut, Sofyan kembali melakukan pertemuan dengan stakeholder dan perwakilan pelaku UMKM di Tidore, guna menyamakan persepsi, yang bertempat di lantai dua Kantor Walikota Tidore, Rabu, 22 Mei 2024

Dalam pertemuan itu, gagasan yang ditawarkan Sofyan juga mendapat dukungan dari sejumlah pihak, seperti Organisasi Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gerkrafs) Tidore, dan Pelaku UMKM lainnya.

"Kehadiran kami disini sebagai Narahubung untuk teman-teman pelaku UMKM di Tidore, jadi ini adalah bentuk kolaborasi dan kesempatan yang sangat baik untuk teman-teman UMKM, karena kendala terbesar UMKM saat ini adalah ketersediaan pasar," ujar Ketua Gekraf Tidore, Nurul Asnawia.

Sofyan Saraha menjelaskan, untuk mempermudah pelaku UMKM terkait ketersediaan pasar, ia akan menghadirkan Marketplace yang merupakan sebuah platfom online yang mempertemukan penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beri barang dan jasa.

Tujuan dari konsep ini, agar dapat memudahkan pelaku UMKM di Tidore, dalam melakukan pemasaran hasil produksi. Dengan begitu, pelaku UMKM tidak lagi kesulitan mencari pasar, guna meningkatkan pendapatan mereka.

"Jadi setiap event yang dilakukan OPD tertentu, itu mereka tinggal memesan produk lokal yang dijual UMKM Tidore, melalui Marketplace," tuturnya.

Ia bilang, karena dibatasi waktu kurang lebih dua bulan mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat II atau PKN II di Jakarta, untuk saat ini, dirinya hanya fokus pada dua sektor pengembangan UMKM, yakni Sektor Kuliner dan Souvenir.

Pasalnya, kedua sektor ini merupakan kebutuhan mendasar yang diperlukan setiap OPD dalam melakukan kegiatan. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan, bahwa untuk kedepan, konsep ini bisa menjadi program jangka penjang bagi Pemerintah Daerah, dengan melibatkan UMKM Tidore dari semua sektor.

"Saya inginkan Diklat ini tidak hanya sebatas formalitas yang hanya menyelesaikan pendidikan kemudian selesai begitu saja. Melainkan juga berdampak bagi masyarakat. Maka dari itu, pilihan saya mengambil konsep ini, agar dapat menghidupkan pelaku UMKM di Tidore," jelasnya.

Ia mengaku, semangat dirinya memprioritaskan produk lokal, dikarenakan adanya regulasi yang mengatur akan hal itu, seperti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2022, yang mewajibkan Pemerintah Daerah untuk membeli produk lokal.

Selain punya dasar hukum, konsep ini juga akan membuka lapangan pekerjaan sampai pada sektor pertanian dan perikanan. Karena ketika daya beli sudah mulai tinggi, tentu kebutuhan akan bahan baku juga sudah mulai banyak diperlukan oleh pelaku UMKM yang bergerak di bidang Kuliner maupun Soevenir.

"Untuk tahap awal ini, baru dua rancangan yang disiapkan, yakni Instruksi Walikota dan Marketplace yang akan dipasang melalui Website tidore.kota.co.id." tandasnya.*

====
Penulis : Aidar Salasa
Editor   : Rustam Gawa
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini