Jalan Nasional Rusak, Nyawa Pengendara Terancam, BPJN Tambal Lubang saat Menteri PU Datang

Sebarkan:
Kondisi jalan ruas Achmad Yani yang telah di tambal. Pengendara bermotor memilih jalan pelan menghindari tambalan jalan saat melawati jalur tersebut. (Kabarhalmahera.com)
TERNATE - Gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang lautan tampak. Peribahasa ini menjadi tamparan bagi Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Maluku Utara, Kementerian PUPR.

Bagimana tidak, ruas jalan nasional dilingkungan kantor BPJN Maluku Utara di Jl. Jenderal Achmad Yani nomor 41, Kota Ternate,  luput dari perhatian serius. Padahal, akses jalan utama di pusat perkotaan itu sebagiannya sudah rusak parah dan mengancam pengendara. Mirisnya, jalan berlubang kurang lebih 30 titik itu hanya di tambal seadaanya, itu pun dilakukan saat kedatangan menteri PUPR ke Maluku Utara sekitar satu bulan lalu.

Sementara, PBJN Maluku Utara tiap tahunya keciprat APBN ratusan miliar untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, namun jalan dilingkungan kantor mewah BPJN Malut belum juga tersentuh secara total alis di pandang sebela mata.

"Jalan berlubang di lingkungan kantor BPJN Maluku Utara di Ternate ini sangat mengancam kami sebagai pengendara," ujar Anto, salah satu warga saat ditemui di lokasi, baru-baru ini.

Menurutnya, kerusakan jalan ruas nasional ini sudah cukup lama. Bahkan sudah ada pengendara mengalami kecelakaan. Meski bagitu jalan rusak itu hanya di tambal seadanya.

"Kami minta Kepela Balai PJN jangan cuek, segera mengambil langka perbaikan total. Jangan sampai masyarakat atau pengendara menjadi korban," harapnya.

Jalan rusak yang tambal di depan kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Ternate.
Tanggapan BPJN Maluku Utara

PPK 2.4  Ruas Jalan Jendral Ahmad Yani, Satker II BPJN Maluku Utara, M. Ali Avanti saat disambangai dikantornya mengaku, kerusakan serius di jalan ruas Achmad Yani Kota Ternate itu akibat kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, sehingga terjadi genangan air di badan jalan yang berakibat jalan rusak atau berlubang.

"Memang ada beberapa titik diruas jalan Achmad Yani kelihatannya perlu penanganan lagi. Program kami itu tetap ada, dan itu tetap di tangani, cuma kalau untuk kondisi dilapangan kita terkendala masyarakat juga (soal) kesadaran masalah sampah," katanya saat dikonfirmasi Kamis siang, 25 September 2025 kemarin.

"Biasanya kalau hujan, air kadang tergenang, itu salah satu penyebab kerusakan jalan, drainase disana sudah tertutup, penyabeb utamannya salah satunya adalah sampah. Terus terdapat warung makan ayam bakar (disekitar situ) tidak punya saluran pembuangan, akibatnya yang bikin air sering tergenang," sambungnya.

Meski begitu kata M. Ali, BPJN sebagai pemilik ruas tetap akan melakukan perbaikan kerusakan jalan meski ditangani tidak maksimal karena terkendala duit.

"Dari kemarin kami lihat itu memang ada beberapa titik yang masih rusak lagi. Tetapi akan dilakukan perbaikan walaupun tidak semaksimal mungkin karena memang terbatas dengan anggaran yang ada," ujarnya semabari mengaku penambalan jalan rusak yang dilakukan kurang lebih satu bulan lalu itu. meterial di pinjam dari rekanan lain karena lagi kekosongan bahan.

M. Ali menyatakan kerusakan pada ruas Achmad Yani yang mengancam pengendara itu bervariasi. Mulai dari ukuran kecil, hingga ukuran 1 sampai 2 meter lebih. Pantauan media ini jalan berlubang yang ditambal itu kurang lebih sepenjang 40 sampai 50 meter dengan jumlah sekira 30 titik.

"Untuk informasi kalau dari tahun kemarin memang sudah di usulkan untuk pelapisan kembali, tapi dari program itu hanya penambalan tidak ada pelapisan kembali. Bahasa kasanrnya tutup lubang jangan sampai terjadi kecelakaan," tandasnya. (Red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini