Wali Kota Tidore Didampingi Wakilnya Meletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Al-Muhajirin Indonesiana

Sebarkan:

Wali Kota Tidore Capt. Ali Ibrahim (pertama dari kiri) bersama Wakil Wali Kota Tidore (tengah) saat hendak menujuh lokasi peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al-Almuhajirin (Foto: Aidar)
TIDORE - Wali Kota Tidore Kepulauan Capt. H. Ali Ibrahim didampingi Wakil Wali Kota, Muhammad Sinen, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al-Muhajirin, Kelurahan Indonesiana, Kecamatan Tidore, Kamis, 18 Agustus 2022.


Selain mendampingi Wali Kota, kehadiran Muhammad Sinen juga selaku Ketua umum pembangunan Masjid Al-Muhajirin Kelurahan Indonesiana.

Capt. H. Ali Ibrahim dalam sambutannya mengatakan, pemerintah Kota Tidore Kepulauan selalu memberikan dukungan terhadap setiap kegiatan yang diprakarsai oleh masyarakat demi kemajuan pembangunan, termasuk pembangunan Masjid Al-Muhajirin.

"Mari kita sama-sama bekerja keras, dan selalu berdoa, agar pembangunan Masjid AL-Muhajirin ini dapat selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama, sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik demi kepentingan pembinaan umat ke depan," ujar Capt. Ali.

Wali Kota Tidore saat meletakan batu pertama pembangunan Masjid Al- Muhajirin (Aidar)
Ia meminta agar masyarakat dan pemerintah selalu bersatu padu dalam pembangunan rumah ibadah Masjid  Al-Muhajirin tersebut.


"Saling bersatu, saling bahu-membahu, menjaga persatuan dan kesatuan serta memperkuat rasa kebersamaan antara sesama, karena itu menjadi dasar utama dalam setiap proses pelaksanaan pembangunan di setiap kelurahan," ucapnya.

Walikota dua periode ini juga berharap agar Masjid yang akan dibangun itu selain berfungsi sebagai tempat ibadah, juga dapat berfungsi sebagai tempat pembinaan ummat, wadah pemersatu masyarakat, tempat masyarakat bermusyawarah dalam memecahkan setiap masalah.

Wali Kota saat membeikan sambutan (Aidar)
Sementara itu panitia pembangunan, Salim H Ahmad dalam laporannya mengatakan, Mesjid Al Muhajirin tersebut merupakan masjid pertama yang dibangun di Kelurahan Indonesiana sekitar Tahun 1978. Kata dia, saat itu, jama’ahnya pada umumnya berasal dari berbagai suku di Indonesia seperti Jawa, Bugis, Gorontalo, Buton, Tidore, Makeang, minang, ambon dan lainnya.

"Masjid ini sudah termakan usia dan mengalami keretakan sehingga pengurus Ta’mir masjid berupaya untuk melakukan perbaikan," Kata Salim

"Atas nama panitia menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan dan seluruh pihak yang telah memberikan sumbangan dan pikiran sehingga tahapan awal pembangunan masjid Al-Muhajirin dapat terlaksana dengan baik dan berlanjan lancar," sambungnya. *

Penulis : Aidar Salasa
Editor    : Redaksi

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini