Muhammad sinen saat menghadiri acara adat di desa Sio Kona. (Kamera/Aidar) |
Kegiatan tersebut bertajuk kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan.
Muhammad Sinen dalam sambutanya mengatakan, kegiatan adat yang diselenggarakan masyarakat itu perlu dilestarikan dan dipertahankan. Pasalnya, kata dia, persoalan adat merupakan peninggalan leluhur yang harus dijaga. Karena dengan begitu kedaiaman dan persatuan ditengah-tengah masyarakat akan terus terpelihara dengan baik.
"Melestarikan adat dan budaya yang dimiliki warga sanger ini, merupakan satu bentuk identitas masyarakat dalam mempertegas jati diri. Karena dengan adat seperti ini, kita dapat dipersatukan dari berbagai suku," ungkapnya.
Wakil Walikota dua periode ini menambahkan, sebagai pelayan rakyat, dirinya akan selalu hadir bersama-sama dengan masyarakat dalam hajatan apapun. Karena dari rakyat, ia dan Ali Ibrahim bisa menjabat sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tidore Kepulauan.
"Rakyat adalah Raja, Walikota, Wakil, Kepala Desa dan Anggota DPRD itu pelayan. Sebagai pelayan, saya berkewajiban untuk melindungi Rakyat, jadi siapapun yang datang melukai Rakyat saya, maka samahalnya mereka juga telah melukai saya," katantnya.
Ketua DPD PDIP Provinsi Maluku Utara ini juga meminta kepada para tokoh adat tokoh masyarakat di Desa Siokona agar terus bersinergi dengan Pemerintah Desa dan Kecamatan yang merupakan perpanjangan tangan dari Pemerintah Kota Tidore. Untuk terus menggalakkan kegiatan-kegiatan positif di tengah-tengah masyarakat.
Selain menghadiri acara Tulude di Desa Siokona, Wawali juga menyempatkan diri menghadiri acara yang sama di Kelurahan Akelamo, Kecamatan Oba Tengah, ditempat tersebut, Wawali ikut berpartisipasi dengan menyumbangkan uang tunai senilai Rp. 15 Juta kepada panitia penyelenggara kegiatan.*
====
Penulis : Aidar Salasa
Editor : Rustam Gawa