 |
| Presdir bersama petinggi PTNHM saat berada di pabrik canggih. (Istimewa) |
Peresmian jembatan ditandai dengan prosesi gunting pita oleh Komisaris Petrosea, Jendral Pol (Purn) Drs. Sutanto dan Prof Dr. Supandi.
Jembatan tersebut merupakan hasil kolaborasi dari tim PT Petrosea dan tim Departemen Civil PTNHM.
Manager Shallut, Ryan Julianto mengatakan, pembangunan jembatan Shallut telah dimulai pada awal November 2022 dan selesai pada minggu pertama Januari 2023, jembatan itu sendiri tentu sangat dibutuhkan. Hal itu, karena akan menghubungkan jalur akses utama untuk menuju infrastruktur pendukung aktivitas produksi di tambang bawah tanah Shallut.
"Kami bersyukur karena selama dua bulan, proses pengerjaan akhirnya jembatan ini bisa rampung, jembatan ini menjadi solusi atas kendala yang selama ini dialami yaitu aliran air sungai yang bisa meninggi hingga 2 meter, sehingga kami seringkali tidak bisa melalui rute ini., kini, aksesnya lebih mudah dan hal yang luar biasa dari jembatan ini adalah kita memanfaatkan kontener bekas sehingga bisa banyak mengurangi limbah," ujarnya.
Ia bilang, selesainya pembangunan jembatan ini, maka kegiatan pra konstruksi infrastruktur dapat dilakukan lebih baik lagi, tentu hal itu tidak akan ada lagi kekhawatiran akses yang tertutup akibat luapan air sungai. Sebab, jembatan tersebut bisa digunakan untuk aktivitas eksplorasi yang ada di area Shallut untuk memudahkan mobilisasi peralatan.
"Semua itu dilakukan demi untuk terus meningkatkan produksi dan menjamin seluruh pekerjaan sehat dan aman serta memberi manfaat," tukasnya.
Selain peresmian jembatan Shallut. Kamis, 2 Februari 2023 lalu, pabrik pengolahan biji baru SAG Mill 4# juga diresmikan.
Kemudian dihadiri juga Presiden Direktur Petrosea Romi Novan Indrawan, CFO Petrosea Bapak Ruddy Santoso, Komisaris Petrosea Jendral Pol (Purn) Drs. Sutanto dan Prof Dr. Supandi beserta
jajaran manajemen dan karyawan PTNHM.
Melalui pabrik pengolahan baru ini, diharapkan tonase batuan yang diolah PTNHM bisa bertambah menjadi sekitar 50 ton perjam, sehingga bisa meningkatkan hasil produksi. Berbagai upaya optimalisasi masih terus diperlukan guna meningkatkan produksi dengan semangat yang dapat memberikan manfaat dan terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam peresmian itu, Presdir sekaligus pemilik PTNHM, Haji Robert Nitiyudo Wachjo mengaku sangat terharu dan bersyukur atas kerja keras
seluruh karyawan sehingga pabrik kini telah siap dioperasikan.
"Saya sangat berterima kasih atas
kerja keras semua karyawan, tim Mill PTNHM dan tim Petrosea. Saya mohon doa restu agar pabrik ini bisa berjalan dengan lancar dan bisa mengoptimalkan hasil produksi," sebut Haji Robert.
Dalam rangkaian kegiatan ini, dilakukan juga prosesi penuangan bullion pertama di Gold Room CIL Processing Plant yang menjadi bagian dari SAG Mill #4. Nantinya, di Gold Room ini akan menjadi tempat NHM mencetak bullion-bullion hasil pengolahan. Prosesi penuangan bullion pertama ini disambut sukacita oleh seluruh karyawan dan mitra kerja yang hadir. Mereka bahagia karena kerja keras selama beberapa bulan terakhir ini telah membuahkan hasil dan akan memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan. Kemudian sebagai bentuk rasa syukur, dilakukan pemotongan tumpeng oleh Haji Robert dan para pimpinan Petrosea.
Dengan adanya pabrik pengolahan bijih baru beserta Gold Room baru, merupakan bentuk upaya Haji Robert dan PTNHM untuk meningkatkan produksi emas dan memperpanjang umur Tambang Emas Gosowong sehingga diharapkan dapat terus berkontribusi memberikan manfaat
bagi masyarakat.*
====
Penulis : Tim
Editor : Rustam Gawa
.jpg)
