PLN dalam peningkatan kapasitas data di Indonesia. (Istimewa) |
Dari rencana pembangunan dan pengembangan data center sampai tahun 2027, terdapat 51 calon pelanggan pasang baru dengan total kapasitas daya sebesar 2,970 mega volt ampere (MVA). Selain itu, ada 21 calon pelanggan penambahan daya dengan total kapasitas sebesar 480 MVA.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN melihat ini sebagai peluang meningkatkan demand dan siap mendukung kebutuhan listrik pelanggan data center di Indonesia. Komitmen ini dijalankan sebagai dukungan PLN dalam peningkatan kapasitas data di Indonesia.
Intensitas pengguna internet di masyarakat menyebabkan terjadinya berbagai jenis kegiatan berbasis teknologi, seperti e-commerce, e-learning,Be-government, sosial media dan penggunaan aplikasi lain.
"PLN memahami peningkatan kebutuhan internet di tengah masyarakat, karena itu PLN siap memberikan dukungan kelistrikan bagi pelanggan data center di Indonesia,” ujar Darmawan, Rabu, 1 Februari 2023.
Darmawan mengatakan, saat ini jumlah pelanggan data center di Indonesia ada 94 pelanggan dengan total kapasitas 727,1 MVA. Populasi dan kapasitas terbesar berada di Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat, UID Jakarta, dan UID Banten.
"PLN terus memberi dukungan dengan pasokan listrik yang andal dan sustainability dengan dukungan layanan penggunaan energi terbarukan untuk perkembangan data center," kata Darmawan.
Di sisi lain, kebutuhan pasokan listrik pusat data terus mengalami peningkatan. Secara global misalnya, pusat data menyumbang sekitar 1 persen atau 205 Terrawatt hour (TWh) penggunaan listrik global pada tahun 2018. Selain itu diperkirakan, permintaan listrik tahunan dari pusat data diproyeksikan dapat tumbuh hingga 3.000 TWh pada tahun 2030.
Khusus di Indonesia, Pemerintah saat ini juga sedang merencanakan pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) di empat lokasi. Diantaranya, PDN I di Bekasi dan PDN II Batam dijadwalkan beroperasi di 2024 dengan kapasitas 40 Mega Watt (MW), PDN III di IKN dan PDN IV di Labuan Bajo yang dijadwalkan beroperasi di 2026 dengan kapasitas 40 MW.
"Untuk mendukung program Pemerintah, PLN akan terus bertranformasi dan inovasi untuk terus mendukung kebutuhan pasokan listrik pusat data yang terus meningkat," ujarnya.
Peningkatan investasi dari luar negeri terhadap pengembangan industri data center di Indonesia tidak hanya membutuhkan keandalan listrik, melainkan juga listrik yang berbasis energi baru dan terbarukan.
"Tidak hanya andal, kami juga menghadirkan solusi berupa layanan REC PLN bagi industri data center yang juga membutuhkan pasokan listrik berbasis energi bersih," pungkas Darmawan.* (Red)