Terkendala Biaya Pengobatan, Pasien TB Asal Halsel Dibantu Bos NHM

Sebarkan:
KAMERA TOBELO - Seorang perempuan berinisial FZ, warga Desa Mafa, Kecamatan Gane Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, pengidap Tuberculosis (TB) Paru dan Asma, dibantu langsung Tim Haji Robert Peduli, (HRP) Kesehatan Masyarakat, (Kesmas) setelah menhentikan pengobatan akibat terkendala biaya. Jumat, 31 Maret 2023.

Sebelumny, pasien tersebut pernah dirawat selama dua minggu di RSUD Labuha Bacan, namun pihak keluarga memutuskan untuk memulangkannya karena tidak memiliki biaya yang cukup untuk berobat, bahkan, kesulitan untuk memenuhi nutrisi makan dan minum pasien. Keluarga pasien juga sempat dibebankan biaya resep inhaler, alat untuk meredahkan asma senilai Rp. 720.000 hanya untuk 11 kali pakai.

Koordinator HRP Kesmas Maluku Utara, Munir Radjabessy mengatakan, pihaknya setelah mendapat informasi langsung segera melakukan penanganan terhadap pasien terhitung sejak, 5 Maret 2023. Pasien kemudian dievakuasi ke RSUD Chasan Boesoirie Ternate untuk segera mendapat penanganan.

"Saya sangat tersentuh dengan kasus pasien ini, karena keluarganya sempat terpaksa menghentikan perawatan di RSUD Labuha akibat tidak memiliki biaya untuk mendampingi pasien. Kami dari tim HRP langsung mengambil langkah setelah dapat informasi pasien dari salah satu tim medis HRP Kesmas Maluku Utara," ujarnya.

Munir menjelaskan, setelah disetujui oleh Haji Robert, tim HRP langsung mengambil tindakan penanganan dengan harapan, pasien akan rutin menjalani proses terapi secara konservatif yaitu habis OAT atau Obat Anti Tuberkulosis fase lanjut terapi selaka enam bulan agar bisa sembuh seperti biasanya.

"Selama pasien dirawat di RSUD CB Ternate, tim HRP Kesmas melalui tim visit secara rutin melakukan pemantauan terhadap perkembangan penanganan pasien, sampai berkonsultasi langsung dengan dokter yang menangani pasien terkait perkembangan dan kondisinya," jelas Munir.

Pihaknya juga menyebutkan, pada 16 Maret 2023, pasien telah dapat diizinkan untuk pulang ke rumah juga dibekali dengab oksigen via Nasal Canul sebagai langkah antisipasi jika pasien mengalami sesak nafas.

"Tanggal 16 Maret kemarin, pasien sudah diizinkan untuk pulang atas saran dari dokter spesialis paru." tandasnya.*

====
Penulis : Rustam Gawa
Editor    : Rustam Gawa
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini