Permudah Fungsi Kontrol Pembangunan di Kota Tidore, Hafidz Ismail Gagas Aplikasi 'Speak Pemda'

Sebarkan:
Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Bapelitbang Kota Tidore, Hafidz Ismail. (Istimewa)
KAMERA TIDORE - Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Bapelitbang Kota Tidore, Hafidz Ismail, menggagas sebuah aplikasi bernama Speak Pemda atau Sistem Informasi Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah.

Aplikasi ini merupakan rancangan aksi perubahan yang akan dilakukan Pengembangan e-government di Bapelitbang Kota Tidore sebagai bentuk inovasi tata kelola pemerintahan terhadap empat proses utama dalam manajemen pembangunan, yaitu perencanaan, penganggaran dan evaluasi serta didukung oleh sistem pendataan yang terdiri dari sistem manajemen database pembangunan.

Terobosan Hafidz ini dalam rangka untuk pengendalian dan evaluasi kinerja pembangunan daerah di Kota Tidore Kepulauan. Keluaran dari inovasi ini, diharapkan dapat menjadi media pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah yang akurat, terukur, serta menjadi alat pengambilan kebijakan perencanaan pembangunan daerah.

"Aplikasi ini bertujuan untuk memastikan pembangunan daerah dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, serta mengontrol proses pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah yang terintegrasi dengan penganggaran berbasis tekhnologi," ujar Hafidz, Minggu, 7 Mei 2023.

"Pelaksanaan pembangunan yang baik ditentukan oleh peran dan strategi pembangunan yang dilakukan secara terpadu oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya," sambungnya.

Pelaksanaan pembangunan tersebut, Lanjut Hafidz, melingkupi tahap perencanaan, penganggaran, pengendalian dan evaluasi yang saling terhubung, sehingga mampu memberikan gambaran utuh terkait keberhasilan pembangunan pada periode tertentu.

"Besarnya skala dan cakupan pembangunan daerah tentu membutuhkan sinergi, integrasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan, terutama dalam rangka mencapai sasaran pembangunan Daerah yang telah ditetapkan didalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan dijabarkan setiap tahunnya kedalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)," tambahnya.

Senada disampaikan, Kepala Bapelitbang Kota Tidore, Abd. Rasyid Fabanyo, ia mengaku lahirnya sebuah inovasi dalam pelayanan publik tidak semata-mata karena adanya tuntutan dari atasan maupun dipicu sebuah permasalahan, tetapi harus berdasarkan pada kebutuhan masyararakat yang menuntut pelayanan yang semakin prima.

"Setelah pelatihan kepemimpinan ini selesai, kami akan terus mengembangkan aplikasi ini, sehingga dapat menjangkau seluruh aspek perencanaan. Harapannya, melalui aplikasi ini dapat dapat membantu pemerintah daerah dalam mengontrol capaian dan target pembangunan daerah," jelasnya.

====
Penulis : Aidar Salasa
Editor    : Rustam Gawa
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini