Penanaman 1.500 pohon manggrove. |
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Awat Tuhuloula menuturkan, penanaman ribuan bibit pohon Mangrove itu dilakukan guna melestarikan kawasan yang sudah bertahun-tahun menjadi pelindung pesisir Teluk Ambon itu.
“Kami butuh setidaknya dua hari untuk tanam 1.500 bibit pohon Mangrove ini. Tanggung jawab sosial dan lingkungan oleh kami dalam bentuk kegiatan ini dimaksudkan untuk turut melestarikan kawasan ini, melalui penanaman kembali Mangrove yang sempat mengering beberapa waktu lalu,” tutur Awat, Minggu (27/8/2023).
Awat menerangkan, penting bagi semua pihak menjaga kelestarian tanaman mangrove ini. Sebab, jika dilihat dari manfaatnya, Mangrove memiliki banyak peran bagi kehidupan pantai dan lingkungan sekitar. Terutama Ambon yang diapit teluk, sudah tentu pesisir pantai harus benar-benar dijaga dengan adanya penanaman Mangrove.
“Apabila tidak dijaga dengan berkala dan mengganggu kehidupan Mangrove, maka dampak buruknya bisa saja terjadi abrasi oleh air laut, bahkan banjir,” terang Awat.
Peranan insan PLN, melalui ULPLTD Poka inilah, tambah dia, menghadirkan energi listrik di wilayah Maluku dan Maluku Utara harus turut didukung dengan memperhatikan lingkungan yang berkelanjutan.
"Dalam prosesnya, untuk mencapai kondisi pembangkit yang aman, dan memenuhi kepatuhan terhadap lingkungan, juga peduli terhadap ekosistem di sekitar unit pembangkit, maka perlu dilakukan restorasi ekosistem yang terdapat pada wilayah sekitar ULPLTD Poka ini,” sambungnya.
Dia berharap, dengan adanya upaya penanaman kembali bibit pohon Mangrove ini, dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan di kemudian hari. Pesisir Teluk Ambon dapat terjaga, ekosistem laut juga terlindungi, dan masyarakat teredukasi.
“Harapan kami, semoga ribuan anakan pohon Mangrove yang ditanam ini dapat tumbuh, sehingga kawasan pesisir Teluk Ambon bisa terlindungi di masa mendatang,” tutupnya.* (Red)