Kepala Kecamatan Ternate Tengah Kota Ternate, Yusup Djamal. (Istimewa). |
Hal ini dilakukan, sebagai reformer atau pembuat perubahan adalah upaya akselerasi kesadaran dan juga tindakan edukatif kepada masyarakat akan penting kelestarian lingkungan.
Kepada wartawan Yusup Djamal mengemukakan, fenomena yang terjadi khususnya di Kecamatan Ternate Tengah menyangkut persampahan itu merupakan isu global yang tidak bisa dilepas pisahkan dari dinamika dan perkembangan kemajuan daerah.
Maka, lanjutnya, visi-misi Wali Kota Ternate yang nota benen peduli tentang persampahan, air bersih, dan lain sebagainya menjadi hal yang tak terpisahkan pada jajaran kecamatan untuk melihat aktualisasi permasalahan sebagai isu strategis. Maka, sebagai reformer menspesifikasikan aksi perubahan ini dengan Brending Kalesang, adalah suatu sikap atau langkah inovasi untuk bagaimana mengoptimalkan penangan sampah melalui sistem percepatan kesadaran masyarakat, maupun optimalisasi petugas sampah dalam beroperasi di lapangan agar isu aktual tentang sampah, dan problematika yang kita hadapi saat ini dapat teratasi secara baik.
"Gerakan akselerasi sadar lingkungan ini bersubtansi pada bagaimana mengatasi sampah yang ada di Kecamatan Ternate Tengah, melalui 16 kelurahan secara optimal dapat berjalan dan terealisasi sebagaimana tujuan dan sasaran yang kita ingin kan, yaitu lingkungan menjadi bersih, dan kota akan nampak menjadi asri, maka akan lebih terarah pada suatu sistem kolaborasi semua pihak, baik pemerinah maupun masyarakat dan secara bersama berkomitmen untuk mengatasi permasalahan sampah yng sedang kita hadapi," ujar Yusup saat ditemuai di ruang kerjanya.Kamis, 7 September 2023.
Yusup menyebutkan, dengan begitu, sehingga dalam pelaksanaan tugas oleh satgas sampah dapat optimal karena daya dukung masyarakat, apalagi ketersiadaan sarana prasana sudah difasilitasi oleh pemerintah, maka tinggal kesadaran kita saja sebagai nilai dasar untuk mengatasi permasalahan sampah. Karena outcome dari aksi Kalesan agar tercipta lingkungan bersih maka Kota akan nampak asri dan berseri.
Aksi perubahan dengan Branding Kalesang yang ia gagas sebagai reformer berdasarkan Peraturan Wali Kota Nomor 19 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Daerah dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah jenis sampah rumah tangga. Dasar dari Perwali tersebut maka lahirlah sebuah inovasi proses berupa SOP atau standar operasional prosedur yang menjadi petunjuk teknis dan mekanisme pelaksanaan tugas bagi satuan tugas sampah di lapangan, sehingga pergerakan yang dilakukan terpolah dan terarah.
"Intinya bahwa, hadirnya Branding Kalesang ini kita mampu menciptakan suatu pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kelestarian lingkungan hidup. Jadi masyarakat akan menjadi sadar tentang bagaimana sampah itu dikelola secara baik, dan bagaimana mengoptimalisasi satuan tugas di lapangan dalam beroperasi sesuai petunjuk teknis yang telah kita tetapkan," tukasnya.
Selain itu, sistem penanganan sampah ini tentu memerlukan kolaborasi antara komponen- komponen terkait maupun unsur-unsur terkait lainnya yang masuk dalam jejaring kerja. Camat mengatakan, saat ini ketersediaan sarana prasarana sudah difasilitasi oleh pemerintah, baik itu truk pengangkut sampah, viar roda tiga, tempat sampah temati, dan lain sebagainya.
"Hal ini memberikan akses kemudahan bagi masyarakat setempat, agar membuang sampah pada tempatnya. Upaya ini adalah suatu cara mempermudah sistem angkut, buang, dan pungut, baik masyarakat maupun petugas sampah, supaya kondisi atau skala prioritas penangan sampah di Kecamatan Ternate Tengah pada khususnya dapat teratasi secara efektif dan efisien," cetus Yusup.
Pihaknya juga menambahkan, suatu gambaran dari Kalesang adalah fokus pada sebuah kesadaran akan pentingnya lingkungan di sekitar kita sehingga sangat perlu adanya kolaborasi secara menyeluruh antara pemerintah dan masyarakat untuk penanganan dan pengelolahan sampah .
"Maka hasil dari pada aksi kalesang ini atau output yang kita inginkan dapat terealisasi dan mencerminkan Kecamatan Ternate Tengah itu berhasil dalam aksi Kalesang yang kemudian dapat diterima oleh semua pihak. Semoga Kecamatan Ternate Tengah ini menjadi Pailot Project untuk penanganan sampah, dan melalui sistem yang dilakukan hasilnya juga dapat berimbas kepada kecamatan yng lain." tutupnya.
====
Penulis : Mulyadi Ismail.
Editor : Rustam Gawa.