Proses evakuasi korban. (Istimewa). |
KAMERA TOBELO - Setelah lima hari dinyatakan hilang, Yosua Handisi, (44) ditemukan oleh warga sudah tidak bernyawa dalam keadaan terlantang di atas batu Sungai Teterafi Desa Kupa-Kupa Kecamatan Tobelo Selatan Halmahera Utara, (Halut) Kamis, 20 Juni 2024.
Pria asal Desa Kupa-kupa ini pertama kali ditemukan oleh dua orang wanita yang sedang mencuci pakaian di Sungai yang mana korban terlantang.
Kapolres Halmahera Utara, AKBP Moh Zulfikar Iskandar S.I.K melalui Kasi Humas IPTU Deny Salaka mengatakan, temuan sesosok mayat laki-laki itu sekitar pukul 10:20 WIT. aat kedua wanita menuju ke sungai untuk mencuci pakaian yang tidak jauh dari korban.
"Awalnya kedua wanita itu mengira batang kayu yang tergeletak dia atas batu, setelah itu salah satunya menyuruj untuk melihat juga apaka itu kayu atau batu, saat melihat dia langsung memberitahukan kepada temannya kalau yang tergeletak di batu itu adalah kepala manusia," ujarnya.
Dirinya juga menyebutkan, setelah diketahui bahwa yang tergeletak di batu adalah sesosok mayat, salah satu dari mereka menuju ke desa untuk memberitahukan kejadian tersebut kepada masyarakat. Kemudian, pada pukul 10:40 WIT, warga desa Kupa-Kupa tiba di tempat dimana korban ditemukan.
"Salah satu warga desa bermama Jefta Nyongkotu, (57) melihat dan memastikan bahwa sosok mayat orang dewasa yang berjenis kelamin laki-laki merupakan keluarga mereka yang sebelumnya di laporkan hilang pada hari Sabtu tanggal 15 Juni 2024," sebutnya.
Pihaknya juga menuturkan, setelah mendapatkan informasi, Kapala Desa Kupa-Kupa meneruskan kepada Kapolsek Tobelo Selatan IPDA Frangki Waisapy. Kemudian, Kapolsek memerintakan kepada Kanit Reskrim Aipda Christian Dilago bersama personil Piket SPKT untuk menuju TKP dan melakukan tindakan Kepolisian.
"Selanjutnya sosok mayat orang dewasa tersebut kemudian di evakuasi dengan menggunakan tandu yang di bantu oleh warga desa menuju ke rumah korban," tutur Deny.
Deny menambahkan, pria yang ditemukan meninggal dunia ini diduga merupakan korban yang dinyatakan hilang selama lima hari. Dari kematian korban, keluarga menganggap itu karena ajal dan bukan karena suatu kejadian kekerasan.
"Keluarga menerima dengan ikhlas kematian korban, dan bersedia untuk tidak di lakukan autopsi dan membuat surat pernyataan penolakan untuk di autopsi." tandasnya.
====
Penulis : Tim.
Editor : Rustam Gawa.