Kalaksa BPBD Tikep Gagas Projek PKN Alam Tenang Lautku Senyap

Sebarkan:
Kepala BPBD Tikep Muhammad Abubakar. (Kamera/Aidar).
KAMERA TIDORE - Kepala pelaksana, (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Abubakar, membuat terobosan baru dalam rangka proyek perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tk II Angkatan I Tahun 2024.

Terobosan itu bertajuk "Alam Tenang, Lautku Senyap" yang memiliki arti dari optimalisasi dan kolaborasi bersama stakeholder, dalam pencegahan, penanggulangan darurat, evaluasi penyelematan dan rehabilitasi sarana/prasarana. 

Proyek ini merupakan sebuah langkah untuk mengoptimalkan fungsi dan peran serta kolaborasi, untuk menyatukan persepsi dan tindakan seluruh komponen penanggulangan bencana yang saling mendukung satu sama lain, baik dimasa pra bencana, darurat bencana maupun pasca bencana.

Menurut Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tidore, Muhammad Abubakar, bahwa optimalisasi peran dan kolaborasi menjadi penting untuk dilakukan, karena mengingat perubahan iklim yang cepat, menjadi salah satu penyebab utama terjadinya bencana alam, sementara upaya mitigasi bencana yang dilakukan oleh pemangku kepentingan masih terkendala pada koordinasi serta kerjasama yang belum berjalan dengan baik. Maka dari itu, koordinasi yang intens juga menjadi modal untuk tindakan bersama dalam mitigasi bencana.

"Saat ini, penanggulangan bencana harus dipahami sebagai tanggungjawab bersama seluruh komponen bangsa, karena kejadian bencana tak pernah bisa diduga dengan pasti. Bencana akan terus beririsan dengan aktivitas setiap orang," jelasnya., Jumat, 07 Juni 2024.

Dirinya menjelaskan, perlu dibangun sebuah kesadaran kolektif antar unsur Pentahelix (Pemerintah, Masyarakat, Pengusaha, Akademisi atau Pakar dan Media Massa) guna membangun sebuah ekosistem penanggulangan bencana yang bersifat komprehensif dan utuh, baik dalam kegiatan prabencana, tanggap darurat maupun pascabencana. Untuk membangun kolaborasi lintas sektor, pihaknya menggandeng sejumlah stakeholder untuk bersama-sama menanggulangi bencana di Kota Tidore Kepulauan. 

Diantaranya, Dinas PUPR, Perkimtan, Satpol PP, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo, dan Bapperida, selain itu ada juga Kodim 1505 Tidore, Polresta Tidore, BUMN, ORARI, Basarnas, Organda, Organisasi Angkutan Laut, Akademisi/Pakar dan Media 
(Cetak/Elektronik). 

 "Langkah mengedukasi Masyarakat dalam hal penanganan bencana, menjadi bagian terpenting yang akan kami lakukan bersama Dinas Pendidikan untuk memberikan pemahaman kepada Siswa/Siswi, sementara untuk Stalholder lainnya akan berperan sesuai tugas dan fungsi mereka masing-masing," pungkasnya.

Selain itu, Muhammad menambahkan, bahwa Kota Tidore Kepulauan, terbagi dalam dua wilayah yang terpisah dengan lautan, diantaranya 4 Kecamatan berada di Pulau Tidore dan 4 Kecamatan lainnya berada di Wilayah Oba (Halmahera). Maka dari itu perlu dilahirkan sebuah inovasi yang dapat diakses oleh masyarakat untuk mengetahui informasi tentang kebencanaan. 

"Saat ini juga saya telah membuat Aplikasi bernama Siokona, dari aplikasi ini akan dihubungkan ke Televisi yang dipasang di dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Sarimalaha dan Sofifi, untuk bisa diketahui Masyarakat. Rencananya aplikasi ini, akan dilounching pada tanggal 19 Juni 2024," jelasnya.

Pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bank BRI Cabang Soasio yang telah memberikan dukungan materil terhadap proyek perubahan yang ia gagas. Dukungan itu, dal bentuk bantuan dua unit televisi.

====
Penulis : Aidar Salasa.
Editor    : Redaksi.

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini