Rayakan Harla 25 Tahun, LMND Minta Pemerintah Fokus Pembangunan Manusia

Sebarkan:
Perayaan Harla LMND ke 25 Tahun. (Kh)
JAKARTA - Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) melaksanakan perayaan Hari Lahir (Harla) ke 25 Tahun di hotel Horizon, Menteng Jakarta, Minggu (21/07/2024) malam.

Harla kali ini LMND mengangkat tema 100 Tahun Indonesia Merdeka, Geostrategi Pembangunan Manusia. Hal ini sebagai komitmen organisasi yang selalu berbicara tentang pentingnya perbaikan pendidikan sebagai jalan tercapainya cita-cita nasional.

Perayaan 24 tahun LMND dimulai dengan menyelenggarakan kuliah umum tentang pendidikan, Transisi & kedaulatan energi, Digitalisasi & kedaulatan data serta Teknologi Digital gerakan sosial. Kuliah Umum ini disampaikan langsung oleh Menkominfo Budi Ari Setiadi, Akademisi Prof. Abdul Malik Gismar, Danial Ahmad (Pertamina) dan Founder EIDARA MATADATA, Irendra Radjawali.

Kegiatan ini hadiri oleh organisasi-organisasi mahasiswa Cipayung Plus, perwakilan dari Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), basis rakyat, serta alumni LMND.

“Kegiatan tersebut merupakan rangkaian Perayaan Hari Lahir LMND 25 Tahun yang dimaksudkan agar seluruh kader yang hadir dapat memiliki pengetahuan tentang pentingnya pendidikan sebagai landasan dalam membangun bangsa dan bagaimana tantangan organisasi, dalam mendorong serta ikut terlibat dalam proses pembangunan manusia ditengah-tengah isu stunting, ketimpangan sosial dan disrupsi teknologi yang ada," ujar ketua panitia, Melyusti, kepada awak media.

Alumni LMND Roy Septa Abimanyu berharap seluruh kader LMND agar selalu memperjuangakan hak-hak masyarakat kecil.

"Saya harapkan dalam perayaan LMND 26 tahun yang akan datang, akan hadir regenerasi yang menggantikan kepemimpinan Muhammad Asrul dan Goldy Herdiansyah, tentu dengan ide-ide yang lebih segar dan mampu membawa organisasi jauh lebih baik kedepannya sesuai dengan tagline Modern, Mandiri, Terbesar," katanya saat memberikan sambutan.

"Saya juga mengingatkan kepada seluruh kader agar selalu menempatkan organisasi ini sebagai organisasi kerakyatan yang terus berjuang untuk masyarakat kecil," sambungnya.

Sementara itu, perwakilan Kemenpora Ferdinan K. Tangkudung juga berharap agar LMND yang merupakan organisasi nasionalis tersebut terus terlibat dalam pembangunan bangsa.

“Pemerintah selalu mengharapkan keterlibatan masyarakat dalam upaya pembangunan bangsa kedepan. Untuk itu saya mengharapkan agar LMND, juga organisasi mahasiswa lainnya agar terus menjalin sinergitas dengan pemerintah, sehingga harapan-harapan kita tentang Indonesia emas dapat terwujud," ujarnya.

Disisi lain Ketua Umum LMND, Muhammad Asrul, dalam awal sambutannya meminta pemerintah harus serius dalam pembangunan manusia Indonesia. Itu karena negara ini diperhadapkan pada situasi dimana usia angka produktif penduduknya sekitar 70,72 % yang didominasi oleh milenial dan Gen Z. Namun disisi lain angka pengangguran generasi Z sebesar  9,89 Juta.

Selain tingkat pengangguran, Asrul juga persoalkan angka putus sekolah disetiap jenjang pendidikanyang menjadi persoalan tersendiri. Begitu juga stunting, Bayi meninggal setiap tahun 7.000 akibat kelainan jantung serta kurangnya tenaga dokter di Indonesia, dimana rasio perbandingan per 1000 penduduk yakni 0,71 persen.

Kekurangan tenaga dokter menurutnya disebabkan oleh biaya pendidikan dokter begitu mahal dan kurangnya perguruan tinggi membuka jurusan/fakultas kedokteran dibeberapa daerah di Indonesia.

"Pembangunan Manusia tidak bisa dipisahkan dari pembangunan Indonesia. Sejatinya pembangunan manusia harus disandarkan pada tujuan berbangsa dan bernegara yakni melindungi segenap tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian dunia dan keadilan sosial," kata Asrul.

“Dalam catatan LMND, pendidikan nasional masih banyak menemui persoalan seperti kualitas SDM yang masih jauh dari negara-negara maju dan berkembang lainnya serta akses pendidikan yang belum merata terlebih di Indonesia Timur ditambah kita telah memasuki era disrupsi teknologi, hal ini pun menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan," jelas Ketum LMND.

Untuk itu dalam setahun terakhir ini, kata Asrul, LMND telah menggagas satu peta jalan pendidikan nasional sebagai jalan keluar dari problem pendidikan di bangsa kita. "Beberapa waktu lagi kita akan menghadapi Pilkada, maka bagi seluruh eksekutif wilayah maupun kota untuk menyiapkan diri dalam merespon momentum politik ini dengan mengedepankan gagasan manifesto pendidikan, sebagai syarat dukungan kepada para calon kepala daerah," ucapnya.

"Kawan-kawan pengurus wilayah dan kota bisa saja melakukan bloking politik kepada kandidat, namun bloking politik ini pun harus melihat beberapa aspek diantaranya menentukan pilihan kepada calon yang betul-betul serius ingin memperbaiki pendidikan didaerahnya sekaligus memperbaiki tata kelola sumber daya manusia," harapnya.

Sekedar diketahui, Perayaan Hari Lahir LMND 25 Tahun diakhiri dengan foto bersama dan bernyanyi sebagai ungkapan kegembiraan atas organisasi yang sudah tumbuh dan berkembang selama ini.* (Red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini