Mandaong United dan Lambaian Mimpi ke Puncak Final Bupati Cup Halsel 2025

Sebarkan:
Kebersaman Mandaong United dan Ultras Comjet. (PunkZ)
BACAN - Malam mulai turun di Mandaong, namun cahaya lampu jalan dan sorak kecil dari anak-anak desa masih terdengar memantul di udara. Di sebuah lapangan sederhana yang sering menjadi saksi keringat dan tawa para pemuda, Mandaong United kini menorehkan cerita yang jauh lebih besar: mereka resmi melangkah ke final Bupati Cup Halmahera Selatan 2025.

Ini bukan sekadar perjalanan sebuah tim sepak bola kampung. Ini adalah kisah tentang mimpi yang dipupuk diam-diam, harapan yang disulut oleh kecintaan pada tanah sendiri, dan semangat yang tumbuh dari kebersamaan riil di tengah masyarakat.

Dari Lapangan Kampung ke Panggung Kabupaten

Sebagian besar pemain Mandaong United bukan atlet profesional. Mereka adalah anak-anak kampung yang sehari-hari menjadi nelayan, buruh, siswa, bahkan pekerja serabutan. Namun ketika peluit pertandingan dibunyikan, mereka berubah menjadi satu kesatuan yang bergerak dengan ritme yang sama — ritme mimpi.

Coach Abd. Mutalib Kamarullah, atau yang akrab disapa Simon, adalah sosok yang menjaga api semangat itu tetap menyala. Sosok bersahaja ini selalu hadir paling dulu di lapangan dan pulang paling terakhir.

“Sepak bola ini bukan hanya permainan. Ini kebanggaan, ini identitas kami,” ucapnya suatu sore, ketika tim sedang berlatih jelang semifinal.

Dan kalimat itu benar adanya. Setiap kemenangan Mandaong United bukan hanya milik sebelas pemain, tetapi milik seluruh masyarakat yang percaya pada mereka.

Semifinal yang Menguji Nyali

Perjalanan ke babak semifinal bukan tanpa badai. Mandaong United harus menghadapi lawan-lawan kuat dari berbagai kecamatan. Namun justru di laga-laga sulit itu mental mereka mengeras, keberanian mereka tumbuh, dan keyakinan mereka menguat.

Di semifinal, Mandaong United tampil dengan determinasi tinggi. Dukungan dari suporter Ultras Comjet yang memenuhi tribune menjadi kekuatan tambahan. Tidak ada genderang perang atau flare mewah, hanya suara—suara asli dari rumah, dari kampung, dari hati.

“Kami datang bukan untuk menyaksikan. Kami datang untuk menyemangati anak-anak kami,” ujar Juna, salah satu koordinator Ultras.

Dan ketika peluit akhir berbunyi, sorak kemenangan itu menggelegar: Mandaong United lolos ke final.

Kebanggaan yang Menyebar Hingga ke Rumah-rumah

Setelah kemenangan semifinal diumumkan, kabar itu menyebar lebih cepat dari angin laut. Dari warung kopi, dari perahu nelayan yang baru sandar, dari dapur-dapur rumah dan beranda-beranda kecil, seluruh warga Mandaong merayakan dengan cara masing-masing.

Orang tua menepuk pundak anak-anak mereka. Ibu-ibu bercerita dengan mata berbinar. Anak-anak kecil menirukan selebrasi pemain favorit mereka.

“Ini kemenangan kampung kita,” kata seorang bapak tua. “Kalau mereka juara, itu berarti Mandaong juara.”

Menuju Final: Lebih dari Sekadar Pertandingan

Kini, Mandaong United bersiap menginjakkan kaki di final Bupati Cup Halsel 2025 — panggung tertinggi yang selama ini hanya menjadi cerita bagi mereka.

Di balik strategi yang sedang dimatangkan, ada hal yang jauh lebih besar: rasa percaya diri yang baru, identitas yang terangkat, dan semangat kebersamaan yang semakin kokoh.

Coach Simon merangkum semuanya dalam satu kalimat, “Kami tidak hanya bermain untuk menang. Kami bermain untuk menunjukkan siapa kami.”

Perjalanan Mandaong United adalah perjalanan sebuah kampung menuju panggung kehormatan, perjalanan mimpi-mimpi kecil yang akhirnya menemukan cahaya besar.

Final mungkin belum dimainkan. Hasil akhirnya masih menjadi rahasia waktu.
Tapi satu hal sudah pasti: Mandaong United sudah pulang membawa harga diri.*

Baca Juga: Perang Gengsi Bacan Selatan: Mandaong United Hadapi Imimoy di Final Bupati Cup 2025

====
Penulis: Punkzul
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini