Kawasan pertambangan PT NHM. (dok: Istimewa) |
Ahmad
Raymond Trilaksana, Competent Person of Underground Gold Reserves Estimation
(CPI) yang juga perwakilan PT Antam di PT NHM mengungkapkan, revisi
studi kelayakan PT.NHM yang diterima oleh Direktorat Jenderal Mineral dan
Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM)
itu merupakan keyakinan secara profesional yang membuat PTNHM termasuk PT Antam
semakin yakin dengan penambahan cadangan baru tersebut.
“Tahun
ini (2021), NHM telah menyampaikan dokumen revisi Studi Kelayakan kepada
Ditjen Minerba KESDM. Pihak KESDM telah menerima dan secara teknis serta
ekonomis menyetujui dokumen revisi Studi Kelayakan termasuk meminta PTNHM untuk
menindaklanjutinya,” ujar Ahmad dalam siaran pers yang di kutip dari Website
NHM, Rabu, 10 November 2021.
Penemuaan
sumber daya baru tersebut menguatkan pernyataan PT Antam sebelumnya yang
menyampaikan optimisme mereka terhadap masa depan tambang Gosowong pada 2020
lalu.
“Dari
semua prospek yang disampaikan dalam LOPP (pertemuan tingkat Manajemen Senior
di PT NHM untuk perencanaan penambangan jangka panjang), kami sangat yakin bahwa
PT NHM masih memiliki masa depan yang menjanjikan,” kata Tri Hartono, General
Manager (GM) Geomin Unit Eksplorasi PT Antam yang juga Direktur Pengembangan
PTNHM saat itu.
Sementara
itu, General Manager Exploration PT Indotan, Mukhlis Saputro, yang juga
merupakan Competent Person Exploration – Gold (CPI) menginformasikan bahwa
PT NHM (saat ini) sangat agresif melakukan eksplorasi sepanjang tahun
2020-2021 dengan menggunakan 9 unit drill rig di permukaan (surface) dan 4 unit
drill rig di bawah permukaan (underground).
Target
pengeboran utama pada kegiatan eksplorasi itu adalah melanjutkan eksplorasi
bawah permukaan di tambang Kencana dan Toguraci, area Shallut dan area Gosowong
North.
“Tim
eksplorasi telah menyelesaikan pengeboran struktur mineralisasi di area
Gosowong North dan dilanjutkan dengan evaluasi penambangan yang masih berjalan
sampai saat ini. PT NHM berharap bisa memulai penambangan pada 2022 nanti.
Kegiatan pengeboran struktur mineralisasi lainnya akan dilakukan pada akhir
triwulan IV tahun 2021,” katanya.
Denny
Lesmana, Deputy General Manager Perencanaan dan Produksi PT NHM, yang juga
merupakan Competent Person Resource Estimation – Gold (CPI) menambahkan,dari
hasil pengeboran sampai dengan bulan Agustus 2021 diperkirakan akan ada
penambahan sumber daya yang signifikan yang dapat dilaporkan di akhir tahun ini
(Desember 2021). Hasil pengeboran ini dapat memperpanjang umur tambang menjadi
lebih dari 5 tahun.
Selain
target deposit epithermal, PT NHM juga melakukan eksplorasi terhadap potensi
deposit porphyry seperti yang terindikasi berada di area Toguraci dan area
lainnya sebagai bagian rencana jangka panjang perusahaan.
Cadangan
emas PT NHM Gosowong saat ini bertambah dibanding dengan dua tahun yang lalu.
Ahmad
Raymond menambahkan, untuk dua tambang aktif di Gosowong saat ini yaitu Kencana
dan Toguraci masih memiliki prospek yang sangat bagus ke depannya. (Itu karena) total reserve atau cadangan terkira menurut dokumen Revisi Studi Kelayakan 2021
sebesar 860 ribu ounces atau setara 26,9 ton emas.
“Jika
mengikuti target rencana penambangan PTNHM yaitu 180 ribu ounces per tahun dan
dengan adanya penambahan sumber daya yang baru, maka umur tambang Gosowong saat
ini lebih dari 5 tahun. Angka sumber daya dan cadangan akan berubah sesuai
dengan hasil eksplorasi yang sedang dan akan dilakukan,” ungkapnya.
Ia
bilang, PT NHM terus bekerja ekstra untuk mencapai produksi yang direncanakan
di tengah berbagai tekanan akibat pandemi Covid-19. Protokol Kesehatan dijaga
dan menjadi prioritas utama.
“Pandemi ini menjadi tantangan besar dalam operasional Tambang Emas Gosowong mengingat jumlah sumber daya manusia PT NHM saat ini berjumlah lebih dari 2.300 orang di mana sebagian besar karyawan berasal dari Provinsi Maluku Utara (terutama asal Kabupaten Halmahera Utara) dan selebihnya berasal dari berbagai wilayah di Indonesia,” tandasnya.
Perlu diketahui Tambang Emas Gosowong dikelola oleh PT Nusa Halmahera Minerals (PT NHM) dan saat ini dimiliki 100 persen oleh perusahaan nasional di mana 75% sahamnya adalah milik Indotan Group serta 25 persen lainnya dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk. (PT Antam). ** (red)