Mengenang Pengibaran Bendera Merah Putih di Tanjung Mareku Tidore, Begini Ungkapan Muhammad Sinen

Sebarkan:
Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen (kaca mata hitam) saat mengjadiri acara ramah tamah di tanjung Mafutabe Tidore (Aidar)
TIDORE- Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen menyatakan, pengibaran bendera Merah Putih di Tanjung Mafutabe Mareku pada 18 Agustus 1946, adalah bukti sejarah bahwa betapa pentingnya peran Tidore dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ungkapan itu disampaikan Muhammad Senin, pada acara ramah tamah peringatan pengibaran bendera merah putih pertama di Kawasan Indonesia Timur, di Tanjung Mafutabe Mareku, kamis, 18 Agustus 2022.

Menurutnya, tonggak awal dari peristiwa bersejarah tersebut adalah Konfrensi Malino pada Juli 1946 yang dihadiri langsung oleh Sultan Zainal Abidin Syah. Peristiwa penting itu kata dia, kemudian mengahasilkan suatu keputusan besar Sultan Zainal abidin Syah, untuk tetap bergabung bersama NKRI.

Muhammad Sinen saat menyampaikan sambutan (Aidar)
Muhammad Senin berharap, bukti sejarah itu tetap terus dirawat dan dipeliharan hingga dijadikan manivetasi rasa syukur masyarakat Mareku dan Tidore umumnya, sehingga tidak berbatas pada seremoni upacara saja.

"Ini adalah bukti sejarah yang tidak boleh didiamkan, harus ada aturan  baku yang mengatur tentang Tanjung Mafu Tabe atau Tanjung Mareku ini, dan hal tersebut terwujud jika
 semua pihak mau membuka diri untuk berjuang bersama-sama dengan Pemerintah Daerah, DPRD dan juga pihak kesultanan," harapnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Tidore Kepulauan, Ratna Namsa, menambahkan bahwa benang merah kandasnya harapan Tidore pada pengusulan Sultan Zainal abidin Syah sebagai pahlawan Nasional ada di tanjung Mafutabe.

"Untuk itu saya mengajak seluruh pihak untuk bersama- sama dengan DPRD dan pemerintah daerah  memperjuangkan hal ini," singkatnya.

Persembahan puisi dari salah satu warga Mareku (Aidar)
Sementara itu tokoh adat Mareku, Sangaji Laho, Umar Yasin, menyampaiakan bahwa Tidore mempunyai Sejarah Panjang untuk keutuhan NKRI. Karena itu berharap catatan tersebut tidak dilupakan begitu saja oleh negara.

"Tidore berhak mendapatkan lebih dari apa yang dilakukan dan dikorbankan untuk NKRI saat itu," tandasnya.

Perlu diketahui, acara ramah tamah ini diawali dengan upacara bendera oleh masyarakat Mareku. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Camat Tidore Utara, Lurah se Kecamatan Tidore Utara, Kapolsek Tidore Utara, Kepala UPT.Puskesmas Ome, Kepala Sekolah  se-Kecamatan Tidore Utara, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta seluruh masyarakat yang berdomisili di Mareku maupun di luar Mareku.*

====
Penulis : Aidar
Editor    : Redaksi
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini