Isu Dugaan Penggelapan Bantuan Meja- Kursi di Tidore Menguat, Kadispar Malut Angkat Bicara

Sebarkan:
Kepala Dispar Maluku Utara Tahmid Wahab. (Istimewa)
KAMERA TIDORE - Dugaan penggelapan bantuan meja dan kursi bagi pelaku usaha kuliner di pantai Tugulufa Tidore yang menyeret nama Sekretaris Dinas Parawisata (Dispar) Maluku Utara itu membuat Tahmid Wahab angkat bicara.

Kepala Dispar Maluku Utara itu menjelaskan, proyek pengadaan barang berupa meja dan kursi untuk pelaku usaha di Tugulufa Tidore tidak termuat dalam tahun anggaran 2022. Yang ada, menurut Tahmid, pengadaan meja dan kursi bagi lapak kuliner di tahun anggaran 2022 itu yang berlokasi di pantai wisata Doe-Doe Guraping. Sedangkan, proyek pengadaan barang berupa meja dan kursi bagi pelaku kuliner di Tugulufa Tidore itu adalah proyek dengan tahun anggaran 2021.

Saat itu, lanjut Tahmid, Dinas Pariwisata Provinsi Malut memiliki kegiatan yang padat karena diberi tanggung jawab sebagai ketua harian Sail Tidore. Sehingga, pihaknya membagi tugas untuk kegiatan baik fisik maupun non fisik yang berkaitan dengan Sail Tidore. Dirinya mempercayakan kepada Sekretaris Dinas Pariwisata, Jumati Do Usman untuk mengurusi bantuan meja dan kursi. Karena kebetulan, Jumati merupakan orang Tidore dan anaknya memiliki kedai kuliner di pantai Tugulufa. Jumati diminta untuk menginventarisir lapak dan pelaku usaha yang ada di Tugulufa agar bisa dibantu kursi dan meja.

"Dalam perkembangannya, saya cek kembali, dan memang bantuannya ada dan tidak ada masalah. Tapi tiba-tiba berapa hari ini ada berita tentang masalah distribusi bantuan. Soal pendistribusian dan hal lain itu saya tidak bisa berkomentar jauh. Jangan sampai saya salah lagi, jadi soal pendistribusian bisa langsung ke pak Sek," ujar Tahmid,

Selaku pimpinan atau kepala dinas, Tahmid mengaku, proyek tersebut memang ada pada tahun anggaran 2021, barang berupa meja dan kursi juga ada, berita acara serah terima dari pihak ketiga ke Dinas juga ada termasuk dokumentasi-dokumentasinya juga ada. Bahkan, Tahmid mengaku, dirinya pernah mengecek langsung ke lokasi dan ditemukan ada barang tersebut sudah diterima pelaku usaha.

"Jadi saat itu saya anggap sudah tidak ada masalah. Tapi tiba-tiba dua hari kemarin ada berita bahwa penyaluran itu bermasalah. Jadi saya tidak di posisi A atau posisi B, saya tetap pada posisi mengklarifikasi saja," jelas Tahmid.

Tahmid mengaku, proyek pengadaan itu dalam bentuk penunjukan langsung (PL), tidak melalui tender. Proyek PL itu memiliki nilai anggaran sebesar Rp. 200 juta lebih.

"Jadi Rp. 200 untuk kursi dan Rp. 200 untuk meja, kalau tidak salah. Teknisnya nanti PPK yang menjelaskan," tuturnya.

Tahmid juga mengakui, saat itu, Sekretaris Dinas, Jumati Do Usman melaporkan bahwa bantuan tersebut sudah disalurkan ke penerima. Namun, ada yang belum disalurkan karena kedai atau lapak tersebut sedang tutup.

"Jadi proyek PL itu hanya untuk pelaku kuliner di Tugulufa," paparnya.

Tahmid menambahkan, dalam rangka mensukseskan Sail Tidore 2022 kemarin, kata Tahmid, selain bantuan berupa meja dan kursi bagi pelaku usaha kuliner, pihaknya juga melakukan beberapa program kegiatan lainnya seperti pelatihan-pelatihan bagi pelaku ekonomi kreatif, pelaku-pelaku pariwisata dan lainnya termasuk kegiatan fisik berupa pedestrian di Tugulufa dan Benteng Tore.
Dengan adanya keluhan dari para pelaku usaha kuliner itu, Tahmid mengaku, pihaknya dalam beberapa waktu kedepan akan meninjau langsung ke lokasi untuk mengecek kembali masalah tersebut.*

====
Penulis : Aidar Salasa
Editor    : Rustam Gawa
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini