Ilustrasi pasien anak di RSUD CB Ternate. (Istimewa) |
Kondisi itu dialami hampir sebagian besar pasien anak-anak yang menjalani perawatan inap di lantai 3 MCC RSUD Chasan Boesoerie (CB) Ternate. Para orang tua pasien pun gelisa dan kepanikan.
Parahnya hal ini sudah berlangsung 3 hari hingga hari hingga sekarang. Ini akibat seluruh AC di ruang anak tanpa jendela itu di matikan.
AC yang dimatikan oleh menagemen RS dengan alasan kekurangan daya listrik. Padahal menagemen harusnya memilih ruangan lain seperti kantor yang aliran listriknya dimatikan bukan AC ruangan anak.
Keadaan tersebut membuat sejumlah dokter mengeluh dan mepertanyakan ke Wadir Pelayanan dan Direktur RSUD. Seperti yang terlihat dalam percakapan WhatSapp Grub "Dokter RSChB BLUD" yang beredar di jagat maya, pada Kamis, 24 Mei 2023.
"Assalamualaikum ibu Wadir Pelayanan dan jajarannya. mohon penjelasannya kenapa di ruangan anak lantai 3 MCC seluruh AC diruangan dimatikan?. Pasien kami rawat hampir semuanya gelisah dan dehidrasi akibat kepanasan, ruangan anak lantai 3 ada beberapa ruangan yang tidak memiliki jendela sama sekali dan hanya AC sebagai satu-satunya sumber ventilasinya. Harap bila ada penkerjaan tertentu bisa di infokan terlebih dahulu jangan tiba-tiba seperti ini dan AC mati telah berlangsung 3 hari ini, nanti malam jam 19.00 baru dinyalakan," timpal dr. Husen dalam percakapan WhatSapp Grub.
Tangkapan layar percakapan di grub WA dokter CB Ternate yang beredar. (Istimewa) |
Sementara dr. Nani dalam percakapan itu mengaku, kejadian yang menimpa pasien anak bukan kali pertama alias sudah terjadi berungkali.
"Assalamualaikum ibu Direktur, Wadir Pelayanan, tolong direspon keluhan teman-teman di ruangan mengenai AC, sampai sesore ini belum ada tanggapan. Tolong dicari solusinya, karena kejadian ini bukan pertama kali, sudah sering berulang. Saya usul, kalau memang betul daya listrik tidak cukup untuk nyalakan AC, jangan ruang rawat yang dikorbankan, mungkin bisa di kantor yang tidak ada pasien, karena pasien kan bayar, ada pemasukan untuk rumah sakit. Semoga besok kejadian begini tidak terjadi lagi. Terimakasih atas perhatiannya," tulis dr. Nani.
"Lift petugas juga beberepa kali eror, entah macet dan terkunci didalam Lift, anjlok. Jadi secara pribadi saya rasanya setress pada diri saya kalau jadwalkan pasien operasi. Sementara tangga darurat hanya sampai lantai 3 saja," ujar salah satu dokter dengan nama kontak dr. Isapary.
"Walaikumsalam terimah kasih masukannya. Sebenarnya daya listrik RSCB mencukupi secara keseluruhan Namun beban di salah 1 panel terlalu banyak (unit) maka harus dibagi-bagi supaya tidak ada pemakaian aman. untuk semua unit teknisi dari PLN sudah dihubungi katanya harus ada alat tambahan dan sedang diupayakan. Sambil menunggu penyelesaian, Kabid yanmed sudah saya minta bersama ka. IPSRS (pak Aco) membuat jadwal penadaman, unit mana saja (unit mana yang tidak boleh, kantor juga termasuk malah ruangan saya juga suda beberapa kali), berapa lama (jang terlalu lama di 1 unit) dan harus ada pemberitahuan sebelumnya. Nanti dievaluasi Iagi dan mudah-mudahan segera tertangani, thanks," ujar Alwia menanggapi.
====
Penulis : Tim
Editor : Redaksi