Astaga! Dinas Perkim Halteng Diduga Bagi-bagi Jatah Proyek ke Oknum Anggota DPRD

Sebarkan:
Tangkapan layar potongan data proyek. (KH)
WEDA - Bau busuk dugaan kongkalikong alias konspirasi pada puluhan paket proyek di Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) mengemuka.

Konspirasi ini diduga melibatkan Kepala Dinas (Kadis) Perkim Halteng dan sejumlah oknum anggota DPRD Halteng.

Pasalnya, proyek yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2024 sebesar Rp. 47,967,500,000 itu meski belum ditenderkan, namun sudah direkap deretan nama oknum anggota DPRD yang bakal mendapatkan sejumlah paket proyek dari Perkim atau diduga telah dibagi-bagi.

Data yang diperoleh media ini menyebutkan, proyek yang diduga telah dibagi-bagi itu sebanyak kurang lebih 44 paket. Paling banyak di dapatkan oknum anggota DPRD Halteng, inisial SA. Ia bahkan mendapatkan 17 paket proyek. Dalam data, seluruh paket proyek milik DPRD itu di tandai dengan nama anggota DPRD dan warna partai masing-masing.

17 paket proyek atas nama SA itu diantaranya, proyek Pemasangan Paving Blok Blok Gereja Sibenpopo Rp. 300,000,000, Pembangunan Kantor Desa Baka JayaTahap II Rp. 250,000,000, Pembangunan Kantor Desa Gemia Rp. 750,000,000, Pembangunan Kantor Desa Loman Tahap II Rp. 250,000,000, Pembangunan Kantor Desa Sif Tahap II Rp.250,000,000, Pembangunan Kantor Desa Yeisowo Tahap II Rp. 250,000,000, Pembangunan Pagar Gereja Sibenpopo Rp. 200,000,000 dan Pembangunan Rabat Beton Desa Yeisowo Rp. 200,000,000.

Selain itu, Pembangunan Rabat Beton Kali Botak Desa Kapaleo Rp. 100,000,000, Pembangunan Rabat Beton Kampung Kendari Desa Kapaleo Rp. 200,000,000,
Pembangunan Rabat Beton menuju Mushollah Desa Sentosa 100,000,000, Pembangunan Rabat Beton menuju Mushollah Desa Sentosa Rp. 100,000,000,
Pembangunan Saluran Air Desa Kipai Rp. 200,000,000, Pembangunan Saluran Air Desa Loman Rp. 400,000,000, Pembangunan Saluran Air Desa Nursifa Rp. 200,000,000, Pembangunan Saluran Air Desa Sibenpopo Rp. 150,000,000, Pembangunan TPQ Desa Loman Rp. 300,000,000, dan Rehabilitasi Mess Pemda Pantura Rp. 200,000,000

Sementara oknum anggota DPRD lainnya diduga mendapat jatah proyek dengan jumlah yang bervariasi. Berikut inisial oknum DPRD dan rincian paket proyeknya:

NA
  • Pembangunan Drainase Desa Yondeliu Rp. 200,000,000.
  • Pembangunan Jalan Pemukiman Desa Ake Ici- Fidy Jaya Paket I Rp. 500,000,000.
  • Pembangunan RTLH Desa Sibenpopo Kec. Patani Barat Rp. 250,000,000.
  • Pembangunan RTLH 2 Unit Kec. Patani Rp. 500,000,000.
  • Pembangunan Talud Penahan Ombak Desa Loman Rp. 1,000,000,000.
  • Pembabgunan Rabat Beton Desa Baka Jaya Rp. 200,000,000.
  • Pembangunan Talud Penahan Ombak Desa Kipai Rp. 450,000,000.
  • Rehabilitasi Berat/Ringan Rabat Beton Dalam Desa Wailegi Rp. 500,000,000.
  • Rehabilitasi Drainase Kompleks Polsek Patani Desa Loman Rp. 150,000,000.
  • Rehabilitasi Drainase Woyo Welo Desa Kipai Rp. 200,000,000.
  • Rehabilitasi Rabat Beton Desa Kipai Rp. 150,000,000.
AA
  • Pembangunan Drainase Desa Air Salobar Rp. 200,000,000.
  • Pembangunan Drainase Desa Loleo Rp. 200,000,000.
  • Pembangunan Drainase Desa Wairoro Indah Rp. 200,000,000.
  • Pembangunan Jalan Pemukiman Desa Ake Ici- Fidy Jaya Paket II Rp. 500,000,000
RN
  • Pembangunan Rabat Beton Rp. 200,000,000.
  • Pembangunan Rabat Beton Desa Elfanun Rp. 200,000,000.
  • Pembangunan Saluran Air Desa Moreala Rp. 200,000,000.
  • Pembangunan Tembok Penahan Tanah Desa Yondeliu Rp. 200,000,000.
ZZ
  • Pembangunan Rabat Beton Desa Nur Weda Rp. 300,000,000.
  • Rehabilitasi Rabat Beton Desa Fidi Jaya Rp. 400,000,000.
HM
  • Pembangunan Saluran Air di Kompleks Arkom Dusun II Desa Lelilef Waiobulen Kec. Weda Tengah Rp. 2,000,000,000.
JPP
  • Pembangunan Rabat Beton Desa Fritu Rp. 300,000,000.
  • Pembangunan Masjid Moreala Kec. Patani Barat Rp. 200,000,000.
BHH
  • Pembangunan Rabat Beton Desa Ake Ici (Belakang Perum 50 Km3) Rp. 200,000,000.
AOM
  • Pembangunan Rabat Beton Desa Bobane Jaya Rp. 250,000,000.

Sementara itu, Kadis Perkim Halteng, Abdullah Yusup, saat dikonfirmasi mengatakan paket proyek di Perkim saat ini baru masuk pada tahap pelelangan.

"Paket di Perkim itu baru mau masuk tahap pelelangan. Jadi tra (tidak) batul itu bagi-bagi," ujanya begitu dikonfirmasi via whatsapp, Senin, 22 April 2024.

Ditanya terkait data proyek yang diduga telah dibagi-bagi itu, Abdullah Yusup, enggan merespon banyak.

"Data saya tra komen," singkatnya. (Red)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini