SD Inpres Ngaimadodera Dapat Ilmu Mitigasi Bencana dari Tim KSUR NHM

Sebarkan:
Suasana foto bersama para siswa dan Tim KSUR NHM. (Istimewa).
KAMERA TOBELO - Rangkaian kegiatan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Mitigasi Kebencanaan yang diinisiasi oleh Departemen KSUR NHM, khususnya Divisi Sustainable Development berlanjut ke SD Inpres Ngaimadodera, Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Malifut yang dilaksanakan dua hari, tanggal 2 hingga 3 Mei 2024.

Kegiatan ini sudah dilaksanakan di 20 sekolah dan dilaksanakan di wilayah lingkar tambang, karena wilayah ini juga memiliki dampak risiko bencana yang sangat tinggi termasuk komunitas sekolah merupakan kelompok yang paling rentan terhadap dampak dari bencana (Index Risiko Bencana BNPB 2022).

Sosialisasi PHBS dan Mitigasi Kebencanaan dibuka dengan materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat oleh Lisca W. Buael dari Divisi Sustainable Development, yang membahas tentang pentingnya menjaga kesehatan termasuk memahami apa itu ‘perokok pasif’ dan menjaga kebersihan di rumah. Siswa diajak speak up menyampaikan ke orang-orang terdekatnya jika ada yang merokok di rumah.Materi kemudian dilanjutkan oleh Salim Ahmad, Supervisor Sustainable Development tentang Mitigasi Kebencanaan. Para siswa diberikan presentasi yang diisi juga dengan video-video singkat tentang berbagai bencana alam dan bagaimana upaya pencegahan yang bisa dilakukan di sekolah maupun di rumah. Siswa juga diajarkan aspek keselamatan saat menyeberang jalan agar terhindar dari bahaya kecelakaan.

Siswa SD yang berjumlah 220 orang yang terdiri dari Kelas I hingga IV terlihat antusias mengikuti materi yang disampaikan oleh tim KSUR karena diselingi oleh permainan dan lagu-lagu interaktif agar siswa tetap fokus mengikuti sosialisasi. Sejumlah guru juga terlibat aktif untuk mendukung kegiatan ini. 

Setelah pemaparan materi selesai, para siswa kemudian mempersiapkan diri untuk melakukan simulasi tanggap bencana. Salah satu guru sekolah membunyikan bel, tanda simulasi tanggap bencana gempa bumi dimulai dan para siswa kemudian berlindung dibawah meja. Setelah itu kemudian berlari keluar dengan melindungi kepala dan berkumpul di titik kumpul di tengah lapangan menunggu arahan dari salah satu guru.Saat berkumpul, ada simulasi kedua dimana salah satu siswa yang cedera diangkat oleh teman-temannya dengan metode angkat yang benar dan dibawa ke tengah lapangan untuk penanganan selanjutnya.

Nurdinhati Mansur, Bendahara Sekolah SD Inpres Ngaimadodera selaku perwakilan sekolah berterima kasih kepada NHM yang telah melakukan sosialisasi Mitigasi Bencana ke sekolah ini.

“Pada awalnya kami tidak paham tentang bagaimana menyelamatkan diri saat terjadi bencana alam seperti tanah longsor maupun gempa bumi; dengan adanya sosialisasi ini sangat bermanfaat karena sebagai guru maupun siswa jadi tahu bagaimana proses melakukan evakuasi saat terjadi bencana alam,” tambah Nurdinhati.

Sementara itu salah satu peserta, Fais Mustafa (Kelas VI) menyampaikan, “Dengan diadakan kegiatan Mitigasi Bencana kami siswa jadi tahu bagaimana cara menyelamatkan diri saat terjadi bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, tsunami maupun jika ada petir saat kami berada di luar rumah." cetusnya.

“Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari para guru serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara, harapannya kegiatan seperti ini tetap dilanjutkan tidak hanya di tingkat SD atau TK/Paud namun juga di jenjang berikutnya seperti SMP dan SMA,” ujar Salim Ahmad.

====
Penulis : Tim.
Editor    : Rustam Gawa.

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini