![]() |
Seorang ibu dari salah satu terdakwa kasus 11 warga Maba Sangaji yang menangis karena tak bertemu anaknya. (Dar) |
Pasalnya, kedatangan mereka dari kampung halaman di Halmahera Timur ke PN Soasio di Kota Tidore Kepulauan itu, hanya untuk menyaksikan sidang terbuka dan bertemu keluarganya yang ditersangkakan karena protes menolak aktivitas pertambangan PT Position.
Padahal sesuai jadwal, sidang perdana pembacaan dakwaan dengan nomor perkara 109/Psd./B/2025/PN Sos dengan JPU Komang Noprizal, semestinya digelar di Pengadilan Negeri Soasio Tidore pukul 10:00 WIT, namun tiba-tiba dialihkan ke Rutan Soasio dan dilakukan secara virtual (online).
"Saya ini sudah tiga kali bolak-balik dari pengadilan ke Rutan, tapi petugas Rutan Soasio bilang sidang di pengadilan, jadi saya balik lagi kesana, sudah di Pengadilan mereka (petugas) bilang sidang online di Rutan. Ini sebenarnya bagimana, saya hanya ingin ketemu anak saja sesulit ini kah. Anak bukan teroris, kenapa susa ketemu," tutur Merlin, salah satu ibu dari terdakwa bernama Indra Sadi, yang jadi tahanan bersama 10 warga Maba Sangaji di Rutan Soasio.
Merlin saat bertutur pada wartawan penuh air mata kekecewaan. Tangisan pun pecah mewarnai sidang yang digelar secara virtual tersebut.
"Saya tunggu sudah tiga jam, tapi lihat banyangan anak saya saja tidak ada," kisahnya.
Senada dengan Badi, ayah salah satu terdakwa itu mengaku sangat sedih dan kecewa. Padahal, kata dia, ia bersama istrinya jauh-jauh datang dari Desa Patani hanya untuk menemui dan melepas rindu, lantaran berbulan-bulan terpisah dengan anaknya.
"Saya pe anak dan warga lain yang ditahan ini bukan teroris, kenapa dong tara bisa kase baku dapa deng torang. Saya pe anak kalau hari ini dia bunuh orang atau perkosa orang pe anak, mungkin saya so tara buang waktu untuk jauh-jauh ke Tidore. Tapi saya pe anak dia ikut warga adat Maba Sangaji bela dorang orang tua-tua yang peduli deng lingkungan dan tanah adat. Saya pe anak dari kuliah di Jogja sudah aktif sebagai aktivis, jadi hal-hal terkait perjuangan umat, dia suka terlibat," tutur Badi, ayah dari salah satu terdakwa bernama Jamal.
====
Penulis: Aidar Salasa
Esitor : Tim Redaksi